Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa yang masih merokok saat kualitas udara kian memburuk?
Nyatanya, rokok merupakan salah satu sumber polusi udara yang sama-sama berbahaya.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof DR Dr Agus Dwi Susanto, SpP(K).
"Orang merokok, seperti menghirup asap knalpot (kendaraan) di depan mulut sendiri," tegasnya dalam media briefing virtual, Senin (14/8/2023).
Lebih lanjut dr Agus menjelaskan apa alasannya.
Ia menjelaskan asap rokok menjadi salah satu sumber polusi, karena mengandung banyak polutan.
Berbeda dengan polusi yang masih bisa diminimalisir, asap rokok langsung masuk ke dalam mulut dan dihirup.
Baca juga: Wamenkes: 1 dari 10 Anak Indonesia Merokok, Tahun 2023 Perokok Muda Capai 16 Persen
"Polusi masih bisa dihindari, dihinindari penyakit menurun. Rokok diisap tiap hari, masuk ke dalam paru-paru," papar dr Agus.
Konsep dasar dari asap rokok sama halnya seperti pembakaran.
Ada partikel dan gasnya, yang bersifat iritan, sehingga dapat menimbulkan dampak yang serupa dengan polusi udara lainnya.
"Orang yang tinggal di daerah berpolusi, kemudian merokok, sebenarnya dia membunuh diri sendiri dengan dua penyakit yang besar risikonya," kata dr Agus.
Satu dari polusi udara dan kedua dari asap rokok.
"Ada satu penelitian di Afrika, mengukur kadar karbon monoksida dari napas orang merokok. Terdeteksi, pada perokok berat, ada 50 ppm sedangkan asap knalpot motor 60 ppm,"paparnya.
Napas dari perokok berat, kandungan karbondioksida nya tidak jauh berbeda dengan knalpot motor.