News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tips dan Trik

Cara Atasi Alergi Dingin dengan Tepat, Mulai dari Hindari Pemicu Alergi Hingga Oles Krim Antigatal

Penulis: Putri Pramestianggraini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi alergi dingin

TRIBUNHEALTH.COM - Seseorang kerap mengaku alergi dingin ketika tak tahan dengan udara dingin. Padahal orang tersebut berusaha menghindari ajakan ke luar rumah ketika turun hujan misalnya.

Bagi sebagian orang, alergi dingin memang benar-benar ia alami. Jenis alergi ini dikenal dengan urtikaria dingin dan dapat menimbulkan berbagai gejala mulai dari ringan hingga berat.

ilustrasi alergi dingin

Mengenal Alergi Dingin

Melansir primayahospitals.com, alergi dingin merupakan kondisi saat seseorang mengalami reaksi alergi saat berkontak dengan air, udara ataupun permukaan benda yang dingin. Alergi dingin tergolong kondisi yang langka.

Menurut Genetic and Rare Diseases Information Center, reaksi alergi biasanya terjadi dalam 5- 10 menit setelah terajadi paparan dan bisa bertahan sekitar 1-2 jam.

Seseorang yang mengalami alergi dingin akan timbul bentol-bentol besar pada kulit yang disertai ruam kemerahan dan juga bengkak saat terpapar suhu dingin. Bentol-bentol tersebut baru muncul ketika kulit sudah hangat.

Dibandingkan dengan laki-laki, perempuan mungkin lebih mengalami alergi dingin dan beberapa kasus alergi akan hilang sendiri setelah beberapa tahun.

Baca :  Terungkap Sosok Penyeberang yang Dihindari Bus Sugeng Rahayu Sebelum Tabrakan dengan Bus Eka

Dalam kondisi yang parah, misalnya reaksi terjadi ketika berenang di air es, maka penderita bisa pingsan, mengalami syok, bahkan meninggal dunia.

Anak-anak hingga orang dewasa bisa mengalami alergi dingin. Namun, umumnya alergi dingin paling banya dialami anak-anak, remaja dan dewasa muda.

Biasanya dokter menggolongkan urtikaria dingin menjadi tiga, yaitu:

- Urtikaria akut: jika ruam hilan sepenuhnya dalam 6 minggu

- Urtikaria kronis: ruam muncul dan hilang selama lebih dari 6 minggu, bahkan bisa sampai bertahun-tahun

- Urtikaria vasculitis: ruam ada selama lebih dari 24 jam, terasa leboh sakit, dan muncul emmar karena pembuluh darah di dalam kulit meradang

Alergi dingin ini secara umum tidak serius. Namun, reaksi parah alias anafilaksis bisa terjadi, terutama jika seluruh tubuh terkena dampak dingin.

Gejala

ilustrasi alergi dingin

Baca : Departemen IBTKG FKG Unhas Turun Langsung ke Masyarakat, Ini yang Dilakukan

Seseorang yang mengalami alergi dingin bisa saja mengalami gejala yang berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala ringan dan juga berat. Gejala yang umum seperti:

- Bentol-bentol ruam pada kulit yang terpapar dingin

- Kulit gatal terutama setelah sudah tidak dingin

- Tangan membengkak saat memegang benda yang dingin

- Bibir bengkak akibat mengkonsumsi makanan atau minuman dingin

Pada kasus yang parah, gejala berat bisa saja terjadi seperti:

- Pingsan

- Irama detak jantung cepat

- Syok

- Lidah dan tenggorokan bengkak, sehingga sulit bernapas.

Penyebab

Penyebab pasti dari alergi dingin tidak diketahui. Alergi ini antara lain dikaitkan dengan gigitan serangga, infeksi, hingga kanker daah. Yang jelas, reaksi alergi muncul saat terpapar udara dingin yang menjadi alergen.

Baca : Adakah Cara yang Bisa Digunakan untuk Mendeteksi Alopecia Sebelum Konsultasi dengan Dokter?

Alergen tersebut mengaktifkan sel mast atau mastosir dan menyebabkan terlepasnya histamin yang dapat memicu peradangan dan rasa gatal.

Cara Dokter Mendiagnosis Alergi Dingin

Dokter bisa mendiagnosis alergi dingin dengan melakukan tes alergi terhadap kulit. Caranya ialah menaruh es batu pada lengan atas selama 1-5 menit, lalu dilihat reaksinya. Jika ruam merah pada kulit dan pembengkakan terjadi dalam beberapa menit pada area yang dites, berarti pasien memilik alergi terhadap dingin.

Dokter ahli kulit atau dermatolog juga bisa menegakkan diagnosis dengan menanyakan gejala yang dialami ketika pasien terpapar udara atau benda dingin.Tes hitung darah komplet dan tes metabolisme juga bisa dijalankan untuk menentukan penyakit yang berkaitan dengan kondisi alergi tersebut.

Cara Mengatasi Alergi Dingin

ilustrasi alergi dingin (kompas.com)

Seperti banyak jenis alergi, belum ada obat untuk alergi dingin. Namun terdapat prosedur penanganan untuk meredakan gejala. Misalnya:

- Hindari pemicu alergi

- Konsumsi obat antihistamin sebelum kontak dengan pemicu alergi atau ketika gejala muncul

- Konsumsi obat lain yang lebih kuat sesuai dengan petunjuk dokter bila antihistamin kurang efektif, misalnya omalizumab

- Menyuntikkan obat epirefin untuk gejala berat guna mencegah anafilaksis

- Oleskan salep atau krim antigatal

Komplikasi

Alergi dingin kronis bisa berujung komplikasi yang membutuhkan tindakan medis secepatnya. Komplikasi ini tak hanya mengganggu, tapi juga menurunkan kualitas hidup pasien hingga menyebabkan kematian. Di antaranya:

- Angioedema: pembengkakan lapisan kulit dalam yang disebabkan oleh penumpukan cairan, biasanya terjadi pada mata, bibir, genital, tangan, dan kaki.

Baca : Juragan Kain yang Sudah Tua Selingkuh dengan Keponakan Istri Terbongkar, Berakhir Dibuat Malu

- Dampak emosional: alergi terhadap udara dingin bisa memicu stres, depresi, dan gangguan kecemasan karena berpengaruh terhadap aktivitas sosial dan emosional.

- Anafilaksis: reaksi parah yang terjadi akibat alergi yang bisa memicu kematian.

Pencegahan

Tak ada cara mencegah alergi dingin karena penyebabnya tidak diketahui. Namun, untuk mencegah reaksi alergi dingin, langkah terbaik ialah menghindari pemicunya baik itu udara dingin maupun benda dingin.

Bila harus beraktivitas di bawah cuaca dingin, pastikan tubuh tertutup sepenuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki agar tetap hangat. Misalnya dengan mengenakan topi, sarung tangan, jaket, dan sepatu bot.

(TribunHealth.com/PP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini