Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Olahraga perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan sekaligus kebugaran tubuh.
Namun tidak semua orang bisa berolahraga di pagi hari.
Terlalu sibuk beraktivitas di siang hari membuat orang-orang memiliki berolahraga di waktu malam.
Lantas mana yang lebih baik olahraga di pagi atau di malam hari?
Terkait hal ini, Ketua Bidang Penelitian Pengembangan & Survey Keprofesian PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DR Dr Listya TResnanti Mirtha, SpKO(K) beri penjelasan.
Baca juga: Dorong Pengembangan Generasi Muda, BUMN Pupuk Dukung Kemajuan Olahraga di Kaltim
"Mana yang lebih baik? Mana yang bisa dilakukan dengan teratur. Disesuaikan dengan diri kita," ungkapnya dalam media briefing IDI x Hari Olahraga Nasional 2023 di Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).
Namun memang, waktu olahraga yang optimal adalah jam dua siang hingga enam sore.
Namun tidak mengapa bagi orang-orang yang hanya bisa olahraga di malam hari.
Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, harus bisa memastikan tubuh dalam kondisi fisik yang siap.
Tidak boleh sampai terlalu berat ketika di malam hari. Apa lagi setelah melakukan aktivitas berat.
Kedua, usahakan olahraga satu sampai dua jam sebelum tidur.
Hal ini bertujuan agar tidak menganggu jam tidur.
"Ketika punya waktu malam hari, menghentikan aktivitas 1-2 jam sebelum tidur.
Kebutuhan tidur berapa, hitung mundur. Jangan sampai mengganggu jam tidur. Setelah olahraga tidak kepengen tidur," jelas dr Listya.
Menurutnya, jangan sampai olahraga membuat begadang dan lupa waktu tidur.
"Tidur berkualitas sangat dibutuhkan untuk aktivitas. Kalau tidak, optimal bisa memicu penyakit atau cedera," pungkasnya.