Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan yang menyebabkan berbagai risiko penyakit kardiometabolik (diabetes, hipertensi, serangan jantung).
Masyarakat pun kini mulai sadar pentingnya memiliki BB ideal.
Baca juga: Sempat Obesitas, Caca Tengker Ungkap Tahun Ini Fokus Jaga Tubuh Ideal
Untuk diketahui talaksana obesitas bersifat komprehensif.
Artinya tidak dapat mengandalkan satu jenis terapi saja.
Tatalaksana terdiri atas perubahan gaya hidup (diet dan aktivitas fisik), pemberian obat, serta pembedahan.
Baca juga: Nikita Willy Sempat Stres Ditanyai Kapan Punya Anak, Bisa Hamil karena Rajin Akupuntur
Selain itu, dapat dilakukan body sculpting untuk menunjang bentuk tubuh yang diharapkan.
Body sculpting dapat dilakukan dengan metode tanpa pembedahan, seperti alat Radiofrekuensi, injeksi Mesoterapi, Cryolipolysis, dan HIFU.
Tatalaksana tersebut membutuhkan pendampingan dari dokter spesialis gizi klinik karena setiap pasien memiliki kondisi klinis dan kebutuhan yang berbeda atau Tailor Made Therapy.
Penanganan komprehensif obesitas tanpa operasi juga bisa dilakukan dengan cara akupuntur.
Spesialis Akupunktur Medik Bamed dr. Srikandi Indira Putri, Sp.Ak mengatakan, peran akupunktur dalam penanganan obesitas yaitu dapat meregulasi hormon metabolik sehingga memperbaiki metabolisme tubuh.
Akupuntur ini dapat menurunkan nafsu makan dengan merangsang pusat kenyang di otak, dan akupunktur juga dapat menurunkan stres serta memperbaiki pola dan kualitas tidur.
"Modalitas akupunktur yang biasa digunakan untuk obesitas yaitu, Elektroakupunktur dan Thread Embedding Acupuncture (TEA) atau biasa dikenal dengan akupunktur tanam benang," urai dia dalam kegiatan beberapa waktu lalu.
Lantas, adakah efek samping dari terapi akupuntur?.