Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hepatitis B merupakan penyakit peradangan pada organ hati, dan disebabkan oleh virus hepatitis B.
Nyatanya, penyakit ini bisa menular lewat hubungan seksual.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kelompok staf Medis Penyakit Dalam Pusat Infeksi Nasional RSPI Sulianti Saroso dr Iman Firmansyah.
"Cara bisa dari hubungan seksual sejenis, bisa lawan jenis. Semua sama-sama berisiko, selama hubungan seksual tidak aman. Tanpa kondom misalnya," ungkapnya pada kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Minggu (17/9/2023).
Lantas bagaimana mencegah terjadinya infeksi Hepatitis B lewat penularan hubungan seksual?
Menurut dr Iman cara pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan vaksinasi pada pasangan yang negatif atau belum terinfeksi.
Vaksinasi harus dilakukan secara lengkap dan tiga kali berturut-turut.
Baca juga: Kemenkes: Hepatitis B Banyak Ditularkan Ibu ke Anak, Berikut Upaya dan Cara Pencegahannya
"Nanti di evaluasi antibodinya, dilihat apakah sudah ada atau belum. Kalau pun sudah ada, jumlah cukup atau tidak. Kalau cukup lebih 10, relatif aman," jelas dr Iman.
Setelah enam tahun, maka dilakukan pemeriksaan ulang cek antibodinya.
"Apakah cukup atau tidak. Kalau kurang boosting atau suntik satu kali lagi. Kalau nol, tidak respons, kalau tidak respons paksakan tiga kali," jelas dr Iman.
Kedua, melakukan hubungan seksual aman yang seperti mengunakan kondom.
"Meski pun pori kondom itu jauh lebih besar dari pada virus Hepatitis b atau HIV. Bukti penggunaan kondom bisa mengurangi risiko tertular bahkan lebih 32 persen," jelasnya.
Sebagai informasi, ada beberapa gejala yang ditunjukkan pada orang saat terinfeksi Hepatitis B.
Mulanya, infeksi akan diikuti dengan demam serta druam kulit atau kemerahan.
Tetapi pada fase akut, biasanya kondisi langsung memburuk.
Dengan menunjukkan beberapa gejala seperti mata, kulit, kuku, jadi warna kuning. Serta urin yang bewarna gelap seperti air teh.