Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Popok atau diaper merupakan barang yang tak bisa lepas dari bayi, karena berfungsi untuk menahan feses dan urine si kecil yang bisa keluar setiap saat.
Orangtua senantiasa ingin menjaga dan melindungi buah hatinya.
Salah satunya memastikan apa yang dikenakan sang anak bebas dari bahan berbahaya.
Misalnya saja popok atau diaper untuk bayi.
Popok bisa saja mengandung pemutih atau klorin yang tentu meresahkan.
Memang dalam jumlah tertentu penggunaan klorin pada popok bayi sekali masih tergolong aman.
Namun orang tua tentu harus mempertimbangannya kembali apalagi jika bersentuhan langsung dengan kulit bayi.
Hal itu diamini Dokter Spesialis Anak dr. Ferdy Limawal, SpA.
Ia menegaskan bahwa popok bayi sekali pakai yang mengandung klorin sebaiknya dihindari, sebab bisa mengakibatkan iritasi dan ruam.
Baca juga: Ruam Popok Bisa Ganggu Tumbuh Kembang pada Bayi Apabila Tak Diatasi
Bahkan dalam jangka panjang memicu kanker.
Dokter Ferdy menjelaskan gejala yang bisa dialami bayi ketika menggunakan popok sekali pakai yang mengandung klorin.
“Umumnya akan timbul kemerahan pada area yang terpapar. Kulit mejadi bersisik, gatal hingga beruntusan. Hal tersebut terjadi karena kandungan klorin dapat membuat kulit terasa kering sehingga menyebabkan iritasi serta munculnya risiko alergi pada bayi,” lanjutnya.
Ia pun mengingatkan orang tua bisa lebih selektif saat memilih popok yang akan digunakan buah hati.
“Pastikan untuk memilih popok sekali pakai yang bebas dari zat kimia berbahaya seperti klorin ya. Akan lebih aman jika popok yang digunakan si kecil terbuat dari bahan organik,” tegasnya.