News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bantuan Kemanusiaan

Masih Menjadi Isu Serius, Pengentasan Stunting di Indonesia Butuh Uluran Tangan Banyak Pihak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saat ini angka prevalensi stunting di Indonesia adalah sebesar 21,6 persen di tahun 2022. Masalah serius ini memerlukan dukungan berbagai pihak

TRIBUNNEWS.COM - Meski angka prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di 2022, kondisi gizi kronis yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan anak ini masih menjadi masalah serius di Indonesia.

Pemerintah Indonesia pun terus berupaya keras untuk mengatasi masalah stunting ini dengan berbagai program seperti pemberian makanan tambahan, peningkatan akses ke layanan kesehatan dan gizi, serta edukasi bagi ibu hamil dan menyusui. 

Tidak hanya butuh dukungan pemerintah, penanggulangan stunting memerlukan kerjasama dan uluran tangan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat hingga sektor swasta.

PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, TBK (Sido Muncul) adalah salah satu perusahaan yang konsisten memberikan perhatian yang besar terhadap kasus stunting di tanah air. 

Baca juga: Dukung Pemkab Semarang Atasi Stunting, Perusahaan Jamu Ini Beri Bantuan Rp228 Juta

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan penanganan stunting di nusantara membutuhkan kolaborasi banyak pihak. Irwan menambahkan bahwa pihaknya tak hanya bergerak sendirian, namun akan mengerahkan jaringan, mulai dari supplier, distributor maupun rekanan, termasuk juga kelompok tani Sido Muncul untuk ikut membantu anak penderita stunting. 

Irwan pun meyakini jika setiap orang memberikan bantuan pada dua sampai lima anak penderita stunting, maka dampaknya akan sangat luar biasa.

"Saya akan membuat program ini, minimal mereka bantu dua anak, kalau bisa lima itu lebih bagus. Kami akan kasih data-data anak stunting di setiap daerah. Bantuan tak ada batas wilayah. Network saya dua ribuan, jika setiap orang bantu  dua anak saja, itu dampaknya sudah bagus sekali. Stunting harus diputus mata rantainya," ujar Irwan saat menyalurkan bantuan stunting di kabupaten Gianyar, Bali pada Rabu, 20 September 2023.

Dalam kesempatan ini pihaknya memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu untuk satu anak yang akan disalurkan setiap bulan selama empat bulan. Total bantuannya sendiri mencapai hingga Rp200 juta untuk 100 orang anak penderita stunting. Bantuan tunai itu nantinya bisa dipakai membeli kebutuhan dalam memenuhi asupan gizi anak. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan di RSU Ari Canti Ubud, Bali.

Direktur Sido Muncul ini menargetkan program ini bisa terealisasi pekan depan. Dia berharap, perhatian terhadap stunting di NKRI ini juga menjadi perhatian perusahaan lain. 

"Saya berharap ini juga dilakukan perusahaan lain. Sebab penanganan stunting sangat perlu sekali. Karena kita bakal dapat bonus demografi  dengan manfaat maksimal jika kita memiliki generasi yang tumbuh maksimal," tandasnya.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dan Wakil Direktur Marketing Sido Muncul Maria Reviani Hidayat saat memberikan bantuan pada anak stunting di RSU Ari Canti, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, Rabu (20/09/23).

Sementara itu, Sekdis Kesehatan Gianyar Dokter Made Arisani mengungkapkan sejauh ini baru Sido Muncul pihak swasta yang membantu pemerintah Gianyar dalam menangani stunting. 

"Baru Sido Muncul yang memberikan perhatian pada stunting di Gianyar. Penanganan stunting harus lintas sektor. Tak bisa hanya pemerintah saja," ujarnya.

Dokter Arisani menambahkan jika saat ini Pemkab Gianyar memang tengah gencar memerangi stunting. Menurutnya stunting tak bisa diprediksi. Pada tahun 2021, jumlah stunting di Gianyar sebesar 5,4 persen. Namun pada 2022 angkanya naik menjadi 6,3 persen. 

"Diduga karena covid-19 kasus stunting naik di 2022. Penyebab stunting bermacam-macam, bisa karena pola asuh yang buruk, kekurangan asupan gizi karena minimnya pengetahuan orangtua, dan sebagainya," ujarnya.

Direktur RSU Ari Canti Ubud, Dokter I Putu Oka Darmawan mengatakan, kerjasama pihaknya dengan Sido Muncul, merupakan  wujud bersama-sama ingin memberikan kontribusi dalam menyukseskan program nasional memutus rantai stunting.

"Kami memiliki tempat, dokter ahli, sarana dan sekarang kami juga berkolaborasi dengan Sido Muncul. Ini tujuannya untuk ikut serta, berusaha bersama-sama menjadi orangtua asuh anak-anak stunting. Dan kami kolaborasikan juga dengan kesehatan tradisional. Karena di Ari Santi memiliki klinik kesehatan tradisional terintegrasi,  anak-anak bisa dibantu juga,"

"Baik dalam ramuannya,  dan  pelayanan yang ada sekarang, kita kembangkan dengan rehabilitasi terpadu. Kita memiliki dokter yang mendalami tumbuh kembang, ada fisioterapi, observasi terapi, psikologi, itu untuk mendukung program perbaikan kondisi anak kita," ujarnya. 

Resmikan Kios Sehat Sido Muncul Kedua di Bali

Setelah memberikan bantuan pada anak stunting, Irwan juga meresmikan Kios Sehat Sido Muncul Natural di RSU Ari Canti Ubud yang merupakan kios kedua di Bali. 

“Yang pertama di RS Bali Mandara dan kedua di RS Ari Canti. Kami ingin mengenalkan obat herbal agar bisa mendukung kesehatan masyarakat. Harapannya agar produk Sido Muncul dapat digunakan sebagai pendamping pengobatan pasien," ujarnya.

Selain di Bali, pihaknya juga sudah menghadirkan Kios Sehat di RS Bung Karno Kota Surakarta, RSI Jakarta, RS Panti Wilasa Dr Cipto Semarang, dan RSU Banyumanik 2 Semarang.

Pada kesempatan ini Irwan juga menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Nasional yang diadakan RSU Ari Canti. Irwan Hidayat hadir memperkenalkan produk Sido Muncul Natural pada Seminar Pelayanan Kesehatan Tradisional Terintegrasi yang mengusung tema “Penggunaan Herbal dalam Praktek Sehari-hari”.

Baca juga: Dukung Pemerintah Turunkan Kasus Stunting, Perusahaan Jamu Ini Beri Bantuan Rp135 Juta

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini