Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Disfungsi ereksi umumnya mungkin hanya dikenal sebagai salah satu gangguan seksual.
Disfungsi ereksi sendiri adalah kondisi laki-laki tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual.
Namun siapa sangka, disfungsi ereksi bisa berkaitan dengan penyakit jantung.
Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis urologi konsultan dr Widi Atmoko.
dr Widi mengatakan, fungsi ereksi sangat berkaitan erat dengan pembuluh darah.
Baca juga: Amankah Penggunaan Pil Biru untuk Atasi Disfungsi Ereksi? Begini Kata Dokter
Saat ereksi, pembuluh darah mengembang.
Nah pada kondisi ada gangguan metabolik, seperti diabetes, hipertensi, dan lainnya, terjadi penyumbatan atau gangguan sirkulasi bahkan sampai ke penis.
"Di daeah penis, pembuluh darah tegolong kecil, jika dibandingkan dengan pembuluh darah di bagian tubuh lainnya sehingga misalnya ada pasien usia 40 tahun alami ganguan ereksi, maka kemungkinan terjadi sumbatan," katanya.
Nantinya jika ada faktor risiko seperti gula, kolestrol, hipertensi yang tidak terkontrol ada kemungkinan penyumbatan tidak hanya di masalah daerah penis, tapi jantung pun juga ada gangguan.
Prinsipnya, kata dia gangguan pembuluh darah di daerah penis menyebabkan tidak bisa ereksi sedangkan gangguan pembuluh darah di jantung menimbulkan penyakit jantung koroner.
"Atau bisa ke otak, terjadi gangguan darah di pembuluh darah otak, menimbulkan stroke.
Prinsipnya masalah gangguan pembuluh darah," pungkasnya.