News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pneumonia Misterius

Penyebaran Pneumonia Misterius di China, Kemenkes Imbau Masyarakat Lakukan Lima Hal Ini

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto anak yang sakit dalam pelukan ibunya di sebuah rumah sakit di Hefei, provinsi Anhui, China tengah pada tanggal 29 Juni 2010. China mengalami ancaman serius yaitu terjadi penyebaran undefined pneumonia yang mulai merebak sejak November 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- China mengalami ancaman serius yaitu terjadi penyebaran undefined pneumonia yang mulai merebak sejak November 2023. 

Berdasarkan laporan epidemiologi, kebanyakan kasus pneumonia di sana disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae. 

Baca juga: Menkes: Kasus Pneumonia Misterius di China Bukan Virus Baru, Sudah Ada Obatnya

Mycoplasma merupakan bakteri penyebab umum infeksi pernapasan (respiratory) sebelum COVID-19. 

Kementerian Kesehatan pun imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan lakukan upaya pencegahan. 

Imbauan ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Imran Pambudi. 

Baca juga: Antisipasi Pneumonia Misterius di China, Kemenkes Minta Tingkatkan Kewaspadaan di Pintu Masuk Negara

Imbauan pada masyarakat ini disesuaikan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. 

Pertama, melakukan vaksin untuk melawan influenza, COVID-19, dan patogen pernapasan lainnya jika diperlukan.

"Bahwa WHO merekomendasikan agar kita melakukan vaksinasi melawan influenza, Covid-19 dan patogen pernapasan lain jika diperlukan," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (30/11/2023). 

Kedua, tidak melakukan kontak atau menerapkan jaga jarak aman dengan orang yang sakit. 

Seorang ibu sedang menggendong anaknya antre di sebuah rumah sakit di Hangzhou, China.  China kini sedang mengalami peningkatan penyakit pneumonia misterius yang menyerang banyak anak-anak. Mulanya penyakit pernapasan akut tersebut terdeteksi di China bagian utara. Dilaporkan pada pertengahan Oktober 2023 ada peningkatan penyakit mirip influenza. Kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di China utara tersebut juga telah dilaporkan oleh kelompok-kelompok termasuk Program Pemantauan Penyakit Berkembang. (skynews/HO)

Ketiga, apabila merasa kurang enak badan atau sakit, sebaiknya tidak keluar rumah dan tetap menggunakan masker dengan baik serta benar. 

"Bagi mereka yang menderita keluhan ada gangguan, kami harapkan tinggal di rumah saat sakit. Jangan berkeliaran, menjalani tes perawatan medis sesuai kebutuhan," kata Imran lagi. 

Ketiga, memastikan memiliki ventilasi yang baik. 

Keempat, membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan memakai sabun antiseptik dan air mengalir. 

Kelima, segera ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika ada tanda gejala, batuk dan/atau kesukaran bernapas disertai dengan demam,” kata dr. Imran. 

"Masyarakat agar segera memeriksakan ke fasyankes terdekat apa bila ada gejala batuk, saluran pernapasan disertai demam," papar Imran. 
 

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini