News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mycoplasma Diduga Penyebab Pneumonia Misterius di China, Lebih Bahaya Mana Dibanding Covid-19?

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang ibu sedang menggendong anaknya antre di sebuah rumah sakit di Hangzhou, China.  China kini sedang mengalami peningkatan penyakit pneumonia misterius yang menyerang banyak anak-anak. Mulanya penyakit pernapasan akut tersebut terdeteksi di China bagian utara. Dilaporkan pada pertengahan Oktober 2023 ada peningkatan penyakit mirip influenza. Kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di China utara tersebut juga telah dilaporkan oleh kelompok-kelompok termasuk Program Pemantauan Penyakit Berkembang.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pneumonia 'misterius' di China pada anak melonjak tajam. 

Sejumlah rumah sakit dan tenaga medis di China disebut-sebut kewalahan hadapi lonjakan kasus. 

Ada banyak dugaan mengenai penyebab pneumonia 'misterius' yang terjadi di China.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas China menyebut pemicunya bukan patogen baru, salah satunya mycoplasma atau mikoplasma.

Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dengan cara merusak lapisan sistem pernapasan seperti di tenggorokan, paru-paru, batang tenggorokan.

Lantas, seberapa besar bahaya Mycoplasma ini? 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi pun beri jawaban. 

Menurutnya mycoplasma pneumonia sendiri merupakan penyakit umum yang ada di China. 

"Tingkat bahaya sendiri untuk Mycoplasma Pneumonia memang penyakit umum diderita Tiongkok (China)," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Rabu (29/11/2023). 

Selain itu, Imran mengatakan jika fatalitas penyakit akibat Mycoplasma ini tidak setinggi Covid-19. 

Karena Mycoplasma adalah bakteri yang bisa diatasi dengan pemberian antibiotik. 

Di sisi lain, kecepatannya penularannya pun tidak secepat Covid-19. 

Diketahui penyakit saluran pernapasan akibat mycoplasma pun telah sering terjadi sebelum Covid-19, sehingga dapat dikatakan bukan penyakit baru. 

"Dan kami lihat datanya saat dulu tidak sampai tinggi kematian. Cuma memang morbiditas lumayan. Mortalitas tidak setinggi Covid-19," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini