Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan laporkan ada 6 kasus Mycoplasma Pneumoniae yang ditemukan di Indonesia.
Mycoplasma pneumoniae sendiri diketahui adalah bakteri yang disebut-sebut jadi pemicu merebaknya pneumonia 'misterius' di China.
Terkait temuan kasus infeksi Mycoplasma Pneumoniae ini, Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Nastiti Kaswandani mengimbau pada masyarakat untuk stop merokok.
Baca juga: Ada Potensi Indonesia Mengalami Lonjakan Kasus Mycoplasma Pneumoniae seperti di China
Anak yang terkena paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan pada anak, salah satunya Mycoplasma Pneumoniae.
"Anak yang hidup dengan perokok, akan meningkatkan risiko anak mengalami gangguan pernapasan dibandingkan anak yang tidak tinggal dengan merokok," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (7/12/2023).
Bahkan meski orang dewasa tidak merokok di depan anak, tetap saja anak bisa terdampak.
Partikel rokok yang melekat pada pakaian bisa terhirup oleh anak.
Potensi anak berisiko alami gangguan pernapasan seperti Mycoplasma Pneumoniae pun dibenarkan oleh Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan Prof. Erlina Burhan.
"Saya setuju dengan dr Nastiti. Stop merokok. karena dapat melumpuhkan bulu-bulu getar pertahanan di saluran pernapasan," tegasnya.
Virus atau bakteri yang masuk kedalam saluran pernapasan mudah menimbulkan penyakit di saluran napas.