Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Inggris dan Indonesia menggelar Genomics Forum 2023 pertama kali di Jakarta.

Kegiatan ini sebagai kolaborasi antara peneliti dan pemangku kebijakan United Kingdom dan RI mengenai riset dan pengembangan teknologi kesehatan.

Nantinya akan terjalin jaringan kolaborasi riset dan teknologi jangka panjang dari kedua negara.

Baca juga: Konferensi Pertama AGI Bahas Pemanfaatan Genomik untuk Pengobatan dan Pencegahan Penyakit

Genomik adalah studi tentang keseluruhan atau sebagian informasi rangkaian genetik atau epigenetik suatu organisme, dan upaya untuk memahami struktur dan fungsi rangkaian tersebut serta produk biologis hilirnya. 

Genomik dalam kesehatan mengkaji mekanisme molekuler dan interaksi antara informasi molekuler dan intervensi kesehatan serta faktor lingkungan dalam penyakit.

Kegiatan diisi dengan Genomic & Science Dojo yang diinisiasi oleh Summit Institute for Development (SID), Oxford University Clinical Research Unit (OUCRU) Indonesia, Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Academy, and Human Nutrition Research Center-Indonesia Medical Education and Research Institute (HNRC-IMERI FKUI) di rilis dan kegiatan tersebut disupport penuh oleh UK Embassy (British Embassy) Jakarta.

“Acara Dojo & Workshop ini akan membawa dampak yang sangat besar bagi komunitas peneliti genomik di Indonesia dan juga akan mengarah pada lebih banyak analisis data dan publikasi terkait Genomics yang terselesaikan," tutur perwakilan GSI Lab dan Universitas Indonesia dr. Ariel Pradipto PhD pada kegiatan yang digelar Kamis (15/12/2023).

Ditambahkan, Head of Summit Institute for Development Yuni Dwi Setiyawati, MSc kehadiran Novel Genomics and Science Dojo dan analisanya serta Workshop Penulisan Ilmiah akan memperkuat keterampilan berpikir kritis, hak pilihan dan pemberdayaan pribadi, psikologi positif, keterampilan persuasif dan menulis bahasa Inggris, analisis data dan keterampilan menulis naskah.

“Dalam kegiatan nantinya, peserta akan memperoleh dan meningkatkan keterampilan inti mereka dalam analisis dan interpretasi data genom dalam konteks kovariat biomedis, klinis, dan kesehatan masyarakat umum, serta menulis dan mengkomunikasikan temuan,” ungkap dr Ariel.

Untuk jadwal Dojo, yang pertama akan dilaksanakan sekitar bulan Januari – Februari 2024 untuk GSD, Maret 2024 untuk GSW.

GSW adalah suatu workshop intensif yang dibiayai kedutaan besar UK dimana peserta akan di coaching baik secara scientific, mental dan karya ilmiah selama 4 hingga 5 hari, dimana peserta akan belajar tentang analisis dan penulisan data genomik dan kesehatan dan mereka dilatih untuk melakukan aktivitas analisis data langsung (dari big data/berbagai sumber hingga menganalisis), menulis manuskrip, dan menerbitkan makalah di jurnal bereputasi.

Tujuan utama Lokakarya ini adalah agar peserta dapat belajar tentang genomik, sains, dan kesehatan masyarakat, serta menyelesaikan naskah untuk dipublikasikan di jurnal berdampak tinggi.

Genomics and Science Dojo (GSD) adalah cara baru untuk memberikan pelatihan langsung dan “minds-on” untuk berpikir kritis, analisis berkualitas tinggi, dan penulisan ilmiah. 

“Dojo akan mencakup praktik berpikir kritis, psikologi positif, dan untuk mempertajam pemikiran dan keterampilan retoris, dimana semuanya digabungkan menjadi pendekatan atau kami sebut sebagai “Shinjitsu”, yaitu pencarian kebenaran,” jelas guru Universitas Sao Paolo Brazil dan Felipe Argolo Ph.D, dari Universitas Bahia Brazil yang merupakan co-creator dari Konsep Genomics & Science Dojo Daniel Fatori, PhD.

Akan hadir sebagai pembicara Dr. Anuraj H Shankar D.Sc B.Sc, Daniel Fatori, PhD, Felipe Argolo Ph.D, Prof. Dr. Dr. Rina Agustina, M.Gizi , dr. Ariel Pradipta, M.Res, Ph.D.