Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diet tinggi lemak ternyata berisiko sebabkan kanker pankreas.
Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam.
Diet tinggi lemak sendiri artinya pakan dibuat dengan komposisi bahan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi.
Lebih lanjut Prof Ari pun menjelaskan bagaimana diet tinggi lemak bisa berakibat kanker pankreas.
"Bicara risiko, bahwa memang dari riset, ternyata diketahui. Pasien mengonsumsi tinggi lemak berisiko dibandingkan orang yang tidak mengonsumsi tinggi lemak," ungkapnya pada media briefing virtual, Senin (8/1/2024).
Baca juga: Diidap Rizal Ramli Sebelum Meninggal, Berapa Peluang Kesembuhan Kanker Pankreas?
Menurut Prof Ari, secara logika upaya organ-organ tubuh untuk mencerna daging merah memang menjadi lebih berat.
"Artinya, pankreas lebih berat menghasil enzim. Apa lagi kalau sudah ada diabetes melitus, pankreas dipaksa juga untuk bekerja," jelasnya.
Selain organ di atas, usus besar turut bekerja lebih keras saat seseorang mengonsumsi daging merah.
Daging ini sulit dicerna hingga tuntas dan bersih. Sehingga menempel dan menyebabkan peradangan kronis.
"Lama-lama terbentuk polip dan kanker," tambah Prof Ari.
Untuk mencegah terbentuknya kanker pankreas adalah berusaha mengurangi beban organ tersebut.
"Itu salah satu alasan diet tinggi lemak harus dihindari," imbaunya.
Lantas pola diet apa saja yang disarankan?
Prof Ari menganjurkan untuk mengonsumsi daging putih seperti ayam dan ikan. Jangan lupa mencukupi kebutuhan cairan hingga olahraga teratur.
Hidup sehat dengan menghindari rokok dan alkohol.