Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono ungkap adanya tren kenaikan kasus demam berdarah dangue (DBD).
"Situasi dangue di Indonesia menunjukkan tren pernah terjadi peningkatan sampai 2 kali lipat pada 2022. Pada 2023 kemarin kita mencapai tren dangue hingga 98 ribu kasus morbidity," ungkapnya dalam Diskusi Publik Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga dalam Ancaman Dangue, Rabu (17/1/2024).
Baca juga: Cegah Penyebaran DBD, Kemenkes Jadwalkan Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Nyatanya, infeksi DBD dapat dicegah dengan menaikkan daya tahan tubuh.
Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPD) Prof Dr dr Erni Juwita Nelwan, PhD. SpPD K-PTI, FACP. FINASIM pun bagikan caranya.
Pertama dengan cara natural. Untuk menjadikan sistim imun baik adalah makan yang benar dan teratur.
Baca juga: Pasien DBD Usia 15 Tahun ke Atas Capai 48 Persen, Masyarakat Diimbau Lakukan Vaksinasi
Kedua menjalankan pola tidur yang cukup dan benar.
Setiap malam, tubuh memiliki kemampuan mengganti sel mati dengan sel baru.
Sehingga tidur menjadi hal penting," ungkapnya pada Diskusi Publik Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga dalam Ancaman Dangue, Rabu (17/1/2024).
Kedua adalah dengan imunisasi atau vaksin.
Cara ini bukan mencegah virus masuk.
"Tapi kalau masuk (terinfeksi) tidak sakit itu bisa terjadi. Atau sakit tapi tidak berat itu cara lainnya adalah vaksinasi. Vaksinasi mempersiapkan imun sudah ada untuk lebih siap di depan," jelasnya.
Ketika tubuh sudah memiliki kekebalan dari vaksin, virus yang masuk bisa segera di eliminasi.
"Sehingga tidak bergejala. Kalau pun bergejala tidak sampai berat," pungkasnya.