News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berapa Jam Batasnya ASI Setelah Dicairkan Bisa Digunakan? Simak Penjelasan Dokter

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ASI perah yang dibekukan. Membekukan ASI bisa jadi alternatif agar kebutuhan ASI pada anak terpenuhi. Lantas, setelah ASI dicairkan kapan batas aman boleh digunakan? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Air susu ibu (ASI) sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Khususnya pada dua tahun usia awal. 

Ibu pun dianjurkan untuk memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan. 

Baca juga: Ibu Menyusui Wajib Baca! Ini Aturan yang Benar Membekukan Hingga Mencairkan ASI dan MPASI

Namun, tidak semua ibu punya waktu yang cukup untuk memberi ASI setiap saat. 

Misalnya bgai ibu pekerja, sehingga alternatif yang dilakukan adalah membekukan ASI. 

Lantas, setelah ASI dicairkan kapan batas aman boleh digunakan? 

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI dr. Yoga Devaera, Sp.A(K) pun beri tanggapan.

Umumnya, susu akan berbau dan warnanya berubah jika sudah basi. 

Hanya saja, menurut dr Yoga, jangan membuat standar ASI yang tidak boleh dikonsumsi  sudah berbau atau berubah warnanya. 

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Manfaat Inisiasi Menyusui pada Bayi dan Ibu Pascamelahirkan

Sebelum ada gejala itu, ASI bisa saja sudah terkontaminasi. 

"Sama dengan beli makanan yang ada di supermarket, harus digunakan sebelum tanggal sekian. Itu artinya setelah tanggal tersebut mungkin saja tidak kelihatan busuk, tidak kelihatan berubah, tapi risiko pencemaran sudah naik," ungkapnya pada media briefing virtual, Senin (29/1/2024). 

Untuk bahan makanan bersifat mentah. Tidak menunggu sampai timbul tanda. 

Tapi berpatokan dari berapa lama risiko bakteri bisa berkembang-biak dengan cepat, berdasarkan suhu lingkungan.

"Tidak boleh menunggu bau berubah dulu baru menganggap ASI tidak bisa dikonsumsi," tegasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini