Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kanker paru terus menjadi tantangan serius dalam bidang kesehatan global.
Kanker paru sering kali disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap zat-zat karsinogenik yang ditemukan dalam asap rokok, polusi udara, dan bahan kimia industri tertentu.
Baca juga: Waspada! Tidak Hanya Batuk, Kanker Paru-Paru Bisa Tunjukkan Gejala Seperti Stroke
Meskipun perokok memiliki risiko yang lebih tinggi, non-perokok pun dapat terkena dampak, sering kali karena paparan pasif.
Gejala kanker paru dapat bervariasi dan sering kali tidak muncul pada tahap awal penyakit.
Beberapa gejala yang dapat muncul termasuk batuk persisten, sesak napas, nyeri dada, kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, hingga batuk berdarah.
Terdapat beberapa langkah preventif yang bisa dilakukan individu untuk mencegah kanker paru, antara lain berhenti merokok, menghindari paparan asap rokok pasif, menghindari paparan zat karsinogenik, menjalani pola hidup sehat.
Baca juga: Rata-rata Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibandingkan LN, Ini Penyebabnya
Kemudian melakukan skrining paru secara rutin, terutama untuk mereka yang punya riwayat keluarga dengan kanker paru atau berisiko tinggi.
Menurut Prof. Dr. dr. Allen Widysanto, Sp.P, dokter spesialis paru dari RS Siloam Lippo Village mengatakan, pemeriksaan rutin dan skrining sangat dianjurkan untuk individu dengan risiko tinggi.
"Hal ini sangat penting untuk mendeteksi kanker paru pada tahap awal sehingga dapat meningkatkan peluang kesembuhan," katanya di Tangerang, Rabu (31/1/2024).
Dikatakannya tes pencitraan seperti CT Scan dan biopsi jaringan paru sering digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis.
Selain itu, deteksi dini kanker paru memainkan peran penting dalam prognosis dan keberhasilan pengobatan.
“Langkah-langkah pengobatan kanker paru dapat mencakup berbagai metode, seperti tindakan bedah, radioterapi, kemoterapi, dan terapi target. Terapi imunologi juga telah menjadi sorotan baru dalam mengatasi kanker paru, membuka pintu untuk pendekatan yang lebih spesifik dan berdampak lebih besar,” kata dr Allen.
Meski demikian, setiap kasus kanker paru dapat berbeda, dan penanganannya harus disesuaikan dengan karakteristik khusus dari jenis kanker paru dan kondisi kesehatan pasien.
Keputusan mengenai penanganan harus dibuat berdasarkan diskusi yang mendalam antara pasien dan tim perawatan kesehatan.
Menghadapi kasus kanker yang kian meningkat, RS Siloam Lippo Village telah menerapkan pelayanan yang komprehensif dalam pengobatan kanker dengan tim medis yang siap menangani beragam jenis kasus kanker, termasuk kanker paru.
Pengobatan yang dilakukan melalui tindakan bedah dengan pendekatan minimal invasif, perawatan kemoterapi, kemoterapi target, imunoterapi, dan layanan paliatif.