Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada tahun 2022 dan ditargetkan turun ke 14 persen pada 2024.
Angka-angka tersebut belum mencapai standar yang ditentukan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Optimistis Indonesia Bisa Capai Target Angka Stunting jadi 14 Persen
Berkenaan dengan ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, Bank DKI turut berkontribusi pada upaya penanganan stunting lewat penyuluhan tumbuh kembang anak dan pemberian makanan tambahan bergizi di wilayah Kelurahan Petojo Selatan, Jakarta.
Dalam hal ini, Bank DKI menggandeng Yayasan Filantra, RSUD Tanah Abang dan Puskesmas Petojo Selatan serta Kelurahan Petojo Selatan.
Program penyuluhan dan penanganan stunting ini jadi bentuk dukungan terhadap program kerja Pemprov DKI terkait penanganan stunting.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Bank DKI Amirul Wicaksono mengatakan penanganan stunting ini diharapkan dapat mendukung salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s), yakni menciptakan kondisi tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera.
"Kami percaya bahwa dengan bersama-sama, kita dapat mencapai perubahan positif dalam menangani isu-isu kesehatan kritis seperti stunting," ujar Amirul dalam keterangannya, Sabtu (3/2/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Bank DKI juga melakukan sosialisasi penyuluhan tentang tumbuh kembang anak yang dilakukan oleh tenaga Kesehatan dari RSUD Tanah Abang, sekaligus pemberian bantuan makanan bergizi seperti telur, susu, biskuit dan ayam untuk anak-anak terdampak stunting di Petojo Selatan.
Adapun pemberian makanan tersebut akan dilakukan selama 4 bulan kedepan. Monitoring berkala juga dilakukan terhadap tumbuh kembang anak-anak penerima bantuan penanganan stunting.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi mengatakan program penanganan stunting akan terus dilanjutkan di Jakarta.
"Kami berharap bahwa upaya ini dapat menjadi inspirasi bagi unsur-unsur lainnya untuk ikut serta dalam menjawab tantangan sosial yang dihadapi masyarakat, khususnya di DKI Jakarta," pungkas Arie.