Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr. Imran Prambudi menyebut di Indonesia keinginan pria untuk membentuk keluarga berencana masih rendah.

Sejauh ini, data dari BKKBN membuktikan hanya ada 1,19 persen pria yang menggunakan kondom.
Padahal efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan mencapai 80-90 persen.

Ketidaknyaman jadi alasan banyak pria enggan memakai kondom. Sementara ada manfaat yang bisa dirasakan baik suami dan istri dengan pemakaian kondom.

Baca juga: Wujudkan Keluarga Berkualitas, Kepala BKKBN Canangkan 12 Kampung KB di Provinsi Papua Selatan

"Yang banyak merencanakan keluarga itu perempuan. Metode paling tinggi IUD, suntik, atau susuk. Kondom sangat penting sebagai alat kesehatan yang paling efektif mencegah infeksi menular seksual (IMS)," kata dr.Imran dalam kegiatan edukasi alat kontrasepsi Sutra 003 dan Sutra Lubricant, di Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Suami dan istri diharapkan berbagi peran yang sama, termasuk dalam hal mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.

Penggunaan kondom juga menjadi bentuk kasih sayang suami kepada istri, karena bisa melindungi diri dari penularan IMS. Berdasar data yang ada di Indonesia, setiap bulan ada sekitar 4.000 kasus baru HIV, dimana kasua kasus-kasus itu sebagian besar disebabkan hubungan seksual.

"Dengan adanya kondom high quality, sangat membantu masyarakar yang awalnya segan menggunakan kondom karena tidak nyaman bisa menggunakan kondom dalam konteks pencegahan IMS," ungkap dia.

Terlepas dari pentingnya peran kondom dalam mencegah IMS dan mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan, ternyata kondom juga bisa meningkatkan keintiman serta kenikmatan dalam hubungan seksual.

"Untuk mengatasi masalah ini DKT Indonesia memperkenalkan Sutra 003, kondom paling inovatif yang ada saat ini," ujar Presiden Direktur DKT Indonesia Dimosthenis Sakellaridi. 

Dengan penggunaaan kondom ini tidak akan mengganggu kenikmatan saat berhubungan intim dan terasa seperti tidak menggunakan apapun.

“Ini merupakan kondom lateks super tipis di Indonesia, dengan ketipisan yang hanya 0.03 mm, membuat Anda dan pasangan hampir tidak merasakan kehadirannya," Kata Head of Marketing DKT Indonesia Cut Vellayati.