Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batuk bisa jadi kawan bagi anak. Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hal ini diungkapkan oleh Dr Rina Triasih, M.Med (Paed), Ph.D, Sp.A(K).
"Pada dasarnya batuk adalah kawan kita. Salah satu mekanisme pertahanan tubuh," ungkapnya dalam media briefing virtual yang diselenggarakan oleh IDAI, Kamis (22/2/2024).
Ada sesuatu yang berada di saluran napas, dan biasanya tidak ada.
Misalnya, saluran pernapasan kemasukkan bulu binatang, debu, asap atau ada lendir dalam jumlah yang banyak.
Baca juga: Anak Batuk, Pilek hingga Alami ISPA di Masa Pandemi, Orangtua Jangan Panik, Lakukan Hal Ini
"Kalau jumlah berlebihan tubuh otomatis akan mempunyai refleks mengeluarkannya. Supaya yang di atas (benda asing) tidak masuk ke paru-paru," jelasnya.
Batuk bertugas melemparkan segala sesuatu yang seharusnya tidak ada di saluran napas.
Menurut dr Rina, batuk jenis ini jangan dilawan.
"Supaya orangtua tidak khawatir kalau anak batuk 1 -3 kali. Karena mekanisme tubuh yang normal, melindungi saluran napas bawah supaya tidak mengalami gangguan," imbuhnya.
Lantas kapan orangtua perlu waspada saat anak batuk? Dr Rina pun bagikan tujuh tanda batuk yang perlu diwaspadai pada anak.
1. Batuk disertai sesak napas
Ini bisa menjadi gejala anak mengalami radang paru atau pneumonia .
"Terjadi karena si kuman tadi atau benda asing itu sudah masuk ke alveulos. Sehingga terjadi gangguan pertukaran oksigen dan monoksida sehingga napas menjadi cepat," jelasnya.
Alveolus adalah tempat paru-paru dan darah bertukar oksigen dan karbon dioksida selama proses menghirup dan menghembuskan napas.
2. Batuk darah
Tanda ini bisa menjadi salah satu penyebab tuberkulosis.
3. Batuk berlangsung lama
Batuk cukup lama, misalnya lebih dua minggu. waspada juga kemungkinan TBC atau asma.
4. Batuk yang menggonggong
"Ini khas sekali di negara barat musim dingin, punya virus croup. Indonesia ada kasusnya. Ini bukan penyakit yang baru. Tapi dia jarang terjadi ditemukan Indonesia," tambahnya.
5. Batuk disertai muntah
Batuk disertai muntah membuat anak jadi lemas.
"Itu segera bawa ke dokter," imbaunya.
Tetapi pada sebagian anak, ada yang batuk lalu memuntahkan dahaknya. Setelah itu anak kelihatan lebih riang dan baik-baik saja.
Jika ini terjadi, dr Rani menghimbau agar orangtua jangan terlalu khawatir.
Ini sebenarnya adalah cara anak mengeluarkan dahaknya.
"Muntah sekali, anak happy, lega, lari-lari itu tidak apa-apa,"jelasnya.
6. Batuk dialami bayi usia di bawah setahun
Pada situasi ini, orangtua perlu berhati-hati, karena mungkin saja ada kelainan bawaan pada anak.
"Harus cari kemungkinan kelainan bawaan pada anak usia muda," jelasnya.
7. Batuk disertai bibir dan kuku membiru
"Kalau batuknya itu disertai dengan biru pada bibir dan kuku tanda anak kekurangan oksigen," tutupnya.
Kondisi tersebut sangat berbahaya dan harus segera diberi pertolongan dan dilarikan ke rumah sakit.