TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Perempuan Jenggala, Vicky W Kartiwa, mengatakan pengentasan stunting tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah sendiri.
Seluruh elemen masyarakat tak terkecuali Perempuan Jenggal, menurut Vicky, memiliki peran dalam pengentasan stunting.
Perempuan Jenggala menggelar bakti kesehatan yang melibatkan 60 anak terindikasi stunting.
Nantinya mereka didampingi selama tiga bulan oleh tenaga kesehatan yang disediakan Perempuan Jenggala.
“Pengecekan dan penambah gizi serta pendamping oleh tim medis kami barikan. Mereka difasilitasi panitia lokal dan melibatkan pihak pemerintahan desa untuk mendata,” kata Vicky melalui keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024).
Dalam memperingati HUT ke-5, Perempuan Jenggala menggelar kegiatan bakti sosial bazar murah ribuan paket sembako dan bakti kesehatan di seluruh provinsi di Indonesia.
Bakti sosial dilakukan untuk membantu masyarakat di tengah melambungnya harga sembako khususnya beres.
Vicky W Kartiwa, secara simbolis menyerahkan sembako murah bagi masyarakat di Grage Hotel, Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan.
Dia mengatakan, bakti sosial bazar murah sembako dilakukan untuk membantu masyarakat di tengah melambungnya harga sembako.
"Kami ingin hadir membantu masyarakat langsung di tengah harga sembako yang melambung saat ini. Kami akan terus hadir hingga bulan Ramadan nanti," kata Vicky.
Selain bakti sosial bazar murah, Perempuan Jenggala juga menggelar bakti kesehatan sebagai komitmen membantu Pemerintah untuk mengentaskan masyarakat dari stunting.
“Tema yang kami usung yakni bazar sembako murah dan Perempuan Jenggala Peduli Sunting. Kami sediakan tiap paketnya berisikan beras seharga Rp52.000/5 kg, terigu Rp10.500/kg, gula Rp16.500/kg dan minyak Rp15.500/kg.,” tambah Vicky.
Vicky, menekankan bahwa kegiatan ini akan terus berlangsung hingga sebelum bulan Ramadhan.
Dia berharap agar seluruh kepengurusan lebih solid, kompak, dan tetap memberikan kontribusi dengan tujuan mengabdi untuk negeri.