Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap orang muslim wajib melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh selama Ramadan. 

Saat berpuasa, umat muslim tidak akan makan dan minum sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. 

Lantas bagaimana orang dengan penyakit penyerta seperti diabetes melitus. Bolehkah mereka berpuasa? 

Terkait hal ini, Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Aman Bhakti Pulungan beri penjelasan. 

Penyandang diabetes, diperbolehkan untuk berpuasa. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

Pertama, memahami betul kondisi kadar gula di dalam tubuh. Apakah terkendali atau tidak

"Kalau penderita diabetes, boleh berpuasa, itu dalam arti kata mereka paham dengan diabetes," ungkapnya saat ditemui awak media di bilangan Jakarta, Kamis (14/3/2024). 

Kedua, saat sahur atau berbuka puasa, tidak boleh mengonsumsi  makanan secara berlebihan. 

Karena makan berlebihan, seperti mengandung tinggi gula dapat membuat kadar gula darah menjadi tidak stabil. 

Ketiga, berkonsultasi dengan dokter spesialis terkait. 

Frekuensi makan selama berpuasa pastinya berubah. Maka konsultasikan pada dokter dan ikuti anjurannya.

Keempat, dosis insulin pun harus disesuaikan atau dikurangi. Sekali lagi, terkait poin ini pasien juga harus berkonsultasi dengan dokter. 

"Disesuaikan dosisnya insulin harus dikurangi. Frekuensi makan juga berubah, dan dia (pasien) ikutilah anjuran dokternya. Yang terkait dengan insulin dan makannya," tutup Prof Aman.