Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Sebanyak 15.705 fasilitas kesehatan disiagakan di 38 provinsi, pada musim arus mudik Lebaran tahun 2024.
Terdiri atas 10.147 puskesmas, 3.186 rumah sakit, 352 Public Safety Center (PSC) 119, 51 balai kekarantinaan kesehatan (BKK), dan 1.569 Pos Pelayanan Kesehatan di sepanjang jalur mudik.
Baca juga: Pantauan Arus Mudik Terkini, Antrean Mobil di Rest Area KM 86A Tol Cipali Membludak Minggu Pagi
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya menyatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah.
"Melalui dinas kesehatanuntuk tetap mengaktifkan puskesmas dan rumah sakit di wilayah masing-masing dalam upaya penanganan rujukan dari pos kesehatan yang dibangun,” ujar dia ditulis Minggu (7/4).
Diprediksi sekitar 193,6 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.
Baca juga: Serba-serbi Mudik Lebaran 2024, Penumpang Bus yang Singgah di Rosin Resto Subang Dapat Kejutan
Angka itu meningkat dibandingkan Idulfitri tahun 2023, yakni 123,8 juta orang.
Sementera perkiraan puncak arus mudik terjadi pada H-2 atau Senin, 8 April 2024, yang menandai awal cuti bersama, dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang atau 13,7 persen.
“Untuk menyikapi tingginya animo masyarakat yang akan mudik, Kementerian Kesehatan bersama dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dan lintas sektor terkait lainnya berkolaborasi, khususnya terkait pelayanan kesehatan di jalur-jalur padat yang dilalui oleh pemudik,” kata Dirjen Azhar
Untuk perkiraan puncak arus balik terjadi pada H+3 atau Minggu, 14 April 2024, dengan potensi pergerakan 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen.
Pos pelayanan kesehatan disiapkan di pintu keluar (exit) tol, tempat istirahat (rest area) yang terletak di jalur tol operasional, arteri atau jalur non-tol, tempat wisata, tempat ibadah, terminal, stasiun, bandara, dan penyeberangan pelabuhan.
Kemenkes menurunkan Tim Pemantauan Pos Kesehatan yang akan memantau di enam jalur di antaranya:
1) Jalur Jakarta–Bali melalui Jalan Tol Trans-Jawa
2) Jalur Jakarta–Jawa Barat–Jawa Tengah–DI Yogyakarta melalui jalur selatan
3) Jalur DI Yogyakarta–Banyuwangi melalui jalur selatan
4) Jalur Jakarta–Palembang melalui penyeberangan Merak–Bakauheni
5) Jalur Lampung–Padang
6) Jalur Aceh–Sumatra Utara–Riau
Dr. Azhar memastikan, pemeriksaan di semua pos kesehatan adalah gratis. Apabila dibutuhkan rujukan, pasien harus memiliki BPJS Kesehatan karena semuanya telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sedangkan kecelakaan lalu lintas ditanggung oleh Jasa Raharja.
“Kalau untuk pos kesehatan semuanya free, tapi begitu masuk ke rumah sakit dan sebagainya, dibutuhkan rujukan, tentunya mereka kita harapkan sudah punya BPJS dan itu di-cover oleh BPJS karena itu kita sudah kerja sama dengan BPJS, tapi kalau untuk kecelakaan lalu lintas ada Jasa Raharja,” kata Dr. Azhar.