News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Waktu yang Tepat Bangun Kebiasaan Makan Sehat pada Anak? Ini Penjelasan Dokter Spesialis

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi makanan sehat. Membangun kebiasaan konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang harus ditanamkan sejak dini pada anak.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Membangun kebiasaan konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang harus ditanamkan sejak dini pada anak.

Pasalnya, kebiasaan ini akan dibawa sampai tumbuh hingga dewasa.

Baca juga: Pola Makan Sehat Orang Okinawa Didesain Jadi Super Food

Lalu kapan waktu yang tepat membangun kebiasaan baik itu?

Dokter spesialis anak dr. Melia Yunita mengatakan, 5 tahun pertama anak menjadi momentum yang bagus untuk membangun kebiasaan itu.

Dengan makanan berkualitas akan menjadi bekal dan memberi manfaat yang dirasakan seumur hidup.

Baca juga: Jaga Pola Makan Sehat untuk Hidup Lebih Aman Bersama Covid-19

"5 tahun itu menjadi penentu lifestyle anak di masa depan. Terbiasa makan, minum manis, jelly dan lain-lain itu akan terekam secara sengaja dan jadi gaya hidup anak kedepan. Dan berujung pada risiko diabetes atau hipertensi, makanya harus makan sehat," kata dia dalam kegiatan di JS Luwansa, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Untuk membangun itu, maka harus didukung oleh seluruh anggota keluarga yang ada di rumah.

Orangtua wajib memberi contoh konsumsi makanan bergizi seimbang.

"Konsumsi air putih misalnya, orangtua tunjukan dalam aktivitas sehari-hari rajin minum air putih bukan air kemasan berpemanis. Jadilah contoh bagi anak-anak. Jangan dibiasakan makan dan minum yang manis-manis," ungkap dr Melia.

Orangtua bisa mengajak anak berbelanja, menyiapkan serta memasak makanan lezat dan sehat untuk keluarga.

Mengenalkan beragam kandungan gizi pada jenis pangan yang ada dengan menyenangkan.

"Mungkin outcome (suka makan dan minum) tidak terlihat sekarang, tapi dampaknya 5 sampai 10 tahun kedepan," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini