Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu terakhir cuaca panas jadi keluhan beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia.
Nyatanya, selain menimbulkan rasa gerah, cuaca panas bisa munculkan serangan asma.
Baca juga: Antisipasi Cuaca Panas Jemaah Haji Wajib Bawa Payung, Kacamata Hitam dan Tabir Surya
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pokja Asma PPOK Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Budhi Antariksa, Phd, SpPK.
"Udara panas bisa memicu kambuh (sehingga) terjadi serangan asma. Udara kering, lebih bisa memicu asmanya dibandingkan udara lebih banyak uap airnya," ungkap Budi pada media briefing virtual, Kamis (9/5/2024).
Oleh karena itu, tidak jarang kelompok penyandang asma diajak berolahraga di sekitar pantai.
Baca juga: ‘Matahari seperti ada tujuh saja!’ – Bagaimana cuaca panas berdampak terhadap masyarakat miskin?
"Karena uap air lebih baik, lebih banyak dan aman buat mereka. Dibandingkan udara kering dan panas. Biasanya akan memicu asmanya," tambah Budi.
Lebih lanjut, dokter spesialis paru dr Putu Ayu Diah, SpPK membenarkan adanya pengaruh serangan asma dengan cuaca panas.
Bahkan pada acara yang sama dr Putu menyebut, saat ini banyak pasien di rumah sakit di Bali, tempat ia bekerja, mengalami serangan asma atau kekambuhan.
Bahkan beberapa kali pasien yang ia tangani mengalami kondisi berat hingga harus menggunakan ventilator.
"Pasien (asma) dewasa akhir-akhir ini kita menemukan tingkat serangan dalam jumlah banyak. Mulai dari serangan sedang hingga berat. Bahkan beberapa kali bulan ini ada yang di ICU bahkan sampai inkubasi digunakan ventilator," jelas dr Putu.
Dr Putu melanjutkan, walau dipandang bukan penyakit berat, menurut dr Putu kondisi cuaca saat ini bisa mencetuskan serangan berat hingga mengancam jiwa.
"Sehingga perlu diwaspadai juga," pungkasnya.