Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, 23,8 persen anak usia 0-4 tahun dan 15,5 persen wanita usia remaja (15-24 tahun) masih mengalami anemia.
Kondisi ini mengkhawatirkan karena kekurangan zat besi dapat mengganggu tumbuh kembang anak secara kognitif, fisik, dan sosial.
Disamping itu, timbulnya masalah gizi pada anak usia di bawah dua tahun erat kaitannya dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi calon ibu, termasuk remaja putri.
Baca juga: Lestari Moerdijat: Intervensi Penanganan Serentak Mampu Akselerasi Penurunan Prevalensi Stunting
Remaja putri dengan anemia berisiko menjadi wanita usia subur dengan anemia.
IIs Istiqomah, SP MSi, Direktur Yayasan Aspirasi Muslimah , lembaga yang memiliki visi terwujudnya perempuan dan keluarga berkualitas mengatakan, orangtua perlu memastikan sang anak terhindar dari anemia dan stunting dengan caranya memberikan nutrisi yang cukup.
"Inilah mengapa kesadaran dan peran aktif keluarga sangat penting dalam upaya mencegah anemia dan stunting untuk memastikan generasi selanjutnya memiliki kesehatan yang baik," kata Iis dalam keterangannnya, Rabu (10/7/2024).
Dikatakannya, didukung dengan stimulasi yang tepat dari lingkup keluarga, diharapkan bisa jadi bekal esensial untuk anak menjadi tumbuh menjadi generasi emas dapat terpenuhi.
"Keluarga juga merupakan lingkungan pertama yang sangat penting bagi anak, dimana anak mendapatkan pengasuhan, edukasi dan stimulasi seluruh aspek perkembangan dalam kehidupannya," katanya.
Medical Science Director Danone Indonesia, Dr dr Ray Wagiu Basrowi MKK mengatakan, menciptakan keluarga yang berkualitas merupakan langkah awal dalam membentuk lingkungan yang positif untuk tumbuh kembang anak sehingga dapat tumbuh secara optimal.
Di sisi lain, Danone juga membangun pemahaman akan isu anemia melalui program berbasis sekolah, seperti program Sehat Bersama Isi Piringku untuk anak usía PAUD dan Sekolah Dasar, serta program GESID (Generasi Sehat Indonesia) untuk remaja.
Baca juga: Raih Penghargaan Penanganan Stunting dari PBB, Mbak Ita Ungkap Peran Megawati di Baliknya
"Juga program Sekolah Sehat Generasi Maju yang bertujuan untuk mewujudkan sekolah sehat dengan integrasi Edukasi Gizi Seimbang, Pembiasaan PHBS, dan Pemeliharaan Lingkungan, selaras dengan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi," katanya
"Kami juga melakukan penguatan kapasitas kader kesehatan dan peran perempuan dalam membangun kemandirian ekonomi dan keseluruhan program-program tersebut telah menjangkau lebih dari 8,6 juta penerima manfaat di Indonesia," katanya.