TRIBUNNEWS.COM - Sedot lemak adalah salah satu jenis operasi untuk menghilangkan lemak dari area tubuh tertentu, seperti perut, pinggul, paha, bokong, lengan, atau leher.
Sedot lemak bukan pengobatan untuk menurunkan berat badan.
Seperti operasi lainnya, sedot lemak memiliki risiko serius dan kemungkinan terjadi komplikasi, pendarahan, hingga reaksi terhadap anestesi.
Risiko tersebut dapat terjadi ketika operasi, setelah operasi, atau bahkan saat masa pemulihan.
Risiko lain yang terjadi pada sedot lemak meliputi:
1. Permukaan Kulit yang Tidak Merata
Kulit akan terlihat bergelombang atau keriput akibat distribusi lemak yang tidak merata dan elastisitas kulit yang buruk.
Perubahan ini bisa bersifat permanen.
2. Penumpukan Cairan
Penumpukan cairan sementara atau yang dikenal sebagai seroma dapat terbentuk di bawah kulit.
3. Mati Rasa
Pasien akan mengalami mati rasa untuk sementara bahkan permanen di area yang dirawat.
Saraf di area tersebut mungkin akan terasa seperti iritasi.
Baca juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Memutuskan Lakukan Sedot Lemak
4. Infeksi
Meskipun jarang, infeksi kulit bisa terjadi. Infeksi yang parah dapat membahayakan.
5. Kerusakan Internal
Kerusakan internal jarang terjadi. Namun jika tabung tipis yang digunakan selama operasi menembus terlalu dalam, dapat menusuk organ internal.
Sehingga dimungkinkan memerlukan operasi darurat untuk memperbaikinya.
6. Emboli Lemak
Emboli lemak adalah keadaan darurat medis.
Potongan lemak dapat pecah dan masuk ke pembuluh darah, kemudian mengumpul di paru-paru lalu mengalir ke otak.
7. Masalah Ginjal dan Jantung
Sedot lemak dalam jumlah besar dapat menyebabkan pergeseran cairan, yang berpotensi menimbulkan masalah ginjal, jantung, dan paru-paru yang serius.
8. Keracunan Lidokain
Lidokain adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit dan sering diberikan bersama bius selama sedot lemak.
Meskipun biasanya aman, keracunan lidokain dapat terjadi dan menyebabkan masalah serius pada jantung dan sistem saraf pusat.
9. Syok
Hal ini bisa terjadi karena pasien tidak mendapatkan cukup bius selama operasi.
10. Kehilangan Darah
Selama proses sedot lemak, ada risiko kehilangan darah yang signifikan.
Kondisi ini memerlukan transfusi darah sehingga menambah risiko komplikasi lainnya.
11. Bengkak dan Memar
Setelah proses, area yang disedot lemak bisa mengalami bengkak, memar, dan rasa sakit.
Hal ini dapat memengaruhi kenyamanan tubuh.
12. Luka dan Bekas Luka
Sedot lemak melibatkan pembuatan sayatan kecil pada kulit sehingga bisa meninggalkan bekas luka atau luka yang memerlukan waktu lama untuk sembuh.
13. Komplikasi Anestesi
Anestesi yang digunakan selama prosedur memiliki risikonya sendiri, termasuk reaksi alergi atau komplikasi yang jarang terjadi.
Itu dia beberapa kemungkinan risiko sedot lemak yang bisa terjadi.
Untuk mengurangi risiko di atas, penting untuk berbicara dengan dokter bedah kosmetik bersertifikat dan terlatih khusus, sebelum mempertimbangkan untuk melakukan sedot lemak.
(mg/Dherysha Auria Maysalluna)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)