News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Fakta Ilmiah Seputar MSG yang wajib kamu Ketahui!

Penulis: Nurfina Fitri Melina
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MSG dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Padahal, informasi negatif yang beredar tersebut nyatanya tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.

TRIBUNNEWS.COM - Bagi sebagian masyarakat, monosodium glutamat atau MSG menjadi salah satu bahan masakan yang kerap dihindari penggunaannya. Hal ini dikarenakan reputasi buruk MSG atau micin yang dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Padahal, informasi negatif yang beredar tersebut nyatanya tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. 

Perlu diketahui, MSG merupakan penambah rasa berbentuk kristal berwarna putih yang dibuat dari ekstrak bahan alami (tetes tebu) kemudian difermentasi. 

Kementerian Kesehatan menjelaskan, terdapat 3 kandungan zat dalam MSG yaitu asam glutamat 78 persen, natrium 12 persen, air 10 persen. Sehingga zat utama adalah asam glutamat yang merupakan asam amino yang tidak berbeda dengan asam amino yang terkandung  dalam makanan alami sehari-hari seperti tomat, keju, daging, dan sebagainya.

Lalu, mengapa MSG memiliki citra buruk di masyarakat?

Diketahui, citra buruk yang beredar soal MSG ternyata berkaitan dengan laporan yang terbit di New England Journal of Medicine pada 1968 lalu yang dikenal sebagai Chinese Restaurant Syndrome (CRS). Perlu dicermati bahwa kasus dalam laporan tersebut bukanlah penelitian, namun ke arah surat editorial

Penulis surat tersebut, Robert Ho Man Kwok, mengeluhkan gejala-gejala yang ia alami setelah mengonsumsi chinese food dan mengaitkannya dengan MSG. Adapun gejala yang muncul diantaranya termasuk mati rasa, lemas, dan peningkatan detak jantung.

Sejak saat itu, MSG pun menjadi sorotan dan jurnal tersebut menerima banyak surat. Sebagian setuju dengan Dr. Kwok, sebagian lainnya mengejek gagasan tersebut, dan sebagian lagi memuat studi kasus yang dibuat-buat dengan tujuan menghibur.

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang kuat, laporan ini pun menyebar luas dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Akibatnya, MSG menjadi ‘kambing hitam’ untuk berbagai masalah kesehatan tanpa bukti yang jelas.

Baca juga: Fakta Menarik Seputar MSG, Katanya Lebih Sehat dari Garam dan Gula!

Faktanya, MSG aman dikonsumsi

Berdasarkan penelitian yang komprehensif, berbagai lembaga kesehatan terkemuka di dunia, seperti WHO (World Health Organization), FDA (Food and Drug Administration) dan EFSA (European Food Safety Authority) telah menyatakan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi dalam batas yang wajar. 

Sebagai informasi, WHO menetapkan asupan harian MSG  yang dapat diterima oleh tubuh manusia adalah 0-120 mg/kgBB. 

Selain aman dikonsumsi, penggunaan MSG pada masakan juga menghadirkan sensasi umami yang unik dan istimewa. Umami adalah rasa gurih yang kompleks dan kaya, berbeda dari rasa asin dan gurih biasa. 

Rasa ini sering digambarkan sebagai "lezat", "gurih", atau "penuh rasa". Rasa umami yang dihasilkan ini dinyatakan juga dapat menurunkan konsumsi garam berlebihan yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler. 

Hal penting yang juga harus diperhatikan adalah memilih produk MSG yang berkualitas, misalnya Sasa MSG yang terbuat dari pangan nabati alami, yaitu dihasilkan dari proses fermentasi 100 persen tetes tebu pilihan.

Produk Sasa MSG juga telah mengantongi Sertifikat BPOM, Sertifikat Halal, WHO, serta FDA sehingga aman dan halal dikonsumsi. Terlebih, bumbu penyedap yang melezatkan dan meningkatkan rasa ini juga mudah larut dan cocok untuk berbagai jenis masakan.

Dengan takaran penggunaan yang tepat dan pemilihan produk yang berkualitas, penggunaan MSG pada masakan dapat menambah kelezatan sehingga meningkatkan selera makan dan juga akan membantu pemenuhan asupan gizi yang baik.

Maka dari itu, kamu tidak lagi perlu khawatir untuk menambahkan MSG pada masakan karena faktanya reputasi buruk dari MSG tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.

Baca juga: Yuk, Simak Cara Mudah Atasi Rasa Insecure Karena Belum Bisa Masak!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini