Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap orang tua tentu punya harapan agar sang buah hati dapat tumbuh sehat dan cerdas.
Selain memastikan asupan nutrisi dan suplementasi yang tepat, stimulasi sejak dalam kandungan ternyata dapat membantu kecerdasan anak.
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Kedokteran Fetomaternal RS Pondok Indah, dr. Better Versi Paniroi, Sp. O.G, Subsp. K.Fm, membagikan cara sederhana untuk menstimulasi bayi.
Menurut dr. Better, stimulasi paling sederhana untuk membangun kecerdasan anak adalah melalui komunikasi sejak masa kehamilan.
"Stimulasi bisa dilakukan menggunakan alat atau metode apa pun. Paling sederhana adalah komunikasi antara ibu dan bayi dalam kandungan," ungkapnya dalam media briefing yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Dr. Better menjelaskan bahwa bayi di dalam kandungan sangat pintar dan sudah bisa mendengarkan serta mengenal suara dari luar.
Oleh karena itu, komunikasi antara ibu dan ayah dengan sang buah hati sangat dibutuhkan sejak dalam kandungan.
"Setiap hari berdiskusi dengan bapak ibunya. Kalau bapak dan ibu berdiskusi atau ngobrol, janin bisa memberikan reaksi dan merespons," paparnya.
Berbagai penelitian bahkan menyatakan bahwa ketika orang tua mengajak janin berbicara atau mendengarkan musik klasik pada usia kandungan 27 minggu, tumbuh kembang bayi akan lebih baik.
Selain berbicara, stimulasi lain yang bisa diberikan adalah melalui sentuhan.
"Prinsipnya, segala bentuk stimulasi diperbolehkan, termasuk sentuhan dan raba. Apa pun bentuk stimulasi, komunikasi ibu, bapak, dan bayi sangat berpengaruh," tutupnya.