News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecukupan Protein dalam Pola Makan Lansia Penting untuk Cegah Sarkopenia

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi protein. Protein membangun atau memelihara massa otot ketika dikombinasikan dengan latihan resistensi.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Seiring bertambahnya usia, maka dapat mengalami penurunan massa dan fungsi otot secara bertahap dan progresif. Proses ini dikenal sebagai sarkopenia.

Biasanya terjadi dimulai pada usia 40-an awal dan dapat mengakibatkan penurunan massa otot sebesar tiga hingga delapan persen per dekade.

Baca juga: Asupan Protein Berguna untuk Pengelolaan Berat Badan

Berdasarkan hasil penelitian di berbagai provinsi yang dipublikasi di tahun 2023 di jurnal Acta Medica Indonesiana, satu dari lima lansia di Indonesia diprediksi menderita sarkopenia.

Karenanya, kecukupan protein menjadi sebuah keharusan.

Salah satu peran utama protein adalah membentuk struktur tubuh yang penting, seperti otot, organ, kulit, dan rambut. 

Baca juga: Dokter: Anak dengan Kanker Butuh Asupan Tinggi Protein

Protein membangun atau memelihara massa otot ketika dikombinasikan dengan latihan resistensi.

“Tanpa jumlah protein yang cukup, tubuh kita tidak akan mampu tumbuh atau memperbaiki keausan sehari-hari pada jaringan otot, dan bahkan dapat mulai merusak jaringan tubuh untuk menyediakan asam amino yang diperlukan guna mempertahankan fungsi tubuh yang teratur,” kata Chairman, Scientific & Medical Advisory Board, Global Consumer Safety, Herbalife, David Heber dikutip Kamis (5/9/2024).

Dalam Survei 2020 Asia Pacific Healthy Aging oleh pihaknya, responden dari Indonesia mengatakan bahwa suplemen utama mereka untuk penuaan sehat adalah multivitamin dan mineral (74 persen) serta kalsium (46 persen), sementara hanya empat dari 10 orang yang mengonsumsi protein sebagai bagian dari bagian suplemen mereka.

Temuan ini menyoroti kebutuhan lebih banyak orang untuk mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup seiring terutama pada usia 40-an atau 50-an.

Ia pun membeberkan, cara memenuhi kebutuhan protein dalam pola makan.

Perlu bijaksana dalam memilih sumber protein. Protein lengkap, yang ditemukan dalam sumber hewani dan produk kedelai, memungkinkan untuk menggantikan jumlah protein yang cukup agar tubuh dapat berfungsi dengan baik .

Pertama, tingkatkan asupan protein. Saat berusaha berdiet, sering kali penurunan asupan kalori juga mengakibatkan penurunan jumlah protein.

Baca juga: Nutrisi Kunci untuk Ibu dan Janin Sehat: Protein

Padahal kondisi ini dapat menghambat kemampuan tubuh untuk membangun dan memelihara massa otot.

Caranya, kurangi asupan karbohidrat olahan dan manisan, dan menggantinya dengan makanan yang menyediakan protein terbanyak dengan kalori paling sedikit. 

Beberapa contohnya termasuk telur, Almond, dada ayam, ikan, yoghurt, dan keju. Selain itu, kita juga dapat memasukkan sumber protein nabati seperti tahu dan tempe ke dalam pola makan untuk lebih meningkatkan asupan protein.

Kedua, dapatkan asupan protein harian lebih awal. Untuk mengoptimalkan asupan protein, pastikan memulai hari dengan protein yang cukup.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika mengonsumsi sebagian besar protein di malam hari, potensi pertumbuhan otot tidak optimal dibandingkan saat konsumsi protein didistribusikan sepanjang hari.

Sarapan adalah makanan paling penting di hari, tetapi sering diabaikan dalam hal asupan protein.

Sarapan yang khas seperti nasi dan bubur mungkin tidak mengandung cukup protein.
Salah satu cara terbaik untuk memulai hari adalah dengan shake protein, yang akan membantu memulai asupan protein.

Misalkan konsumsi tiga putih telur dari telur rebus atau produk putih telur, segelas susu atau yogurt, atau tambahkan segenggam kacang-kacangan untuk meningkatkan kadar protein di pagi hari. 

Baca juga: Protein: Kunci Mencegah Stunting dan Dukung Tumbuh Kembang Anak

Anda juga dapat melakukan hal yang sama saat makan siang dengan makanan berprotein rendah lemak, dengan menggeser sebagian besar asupan protein ke jam-jam lebih awal untuk efisiensi pembangunan otot yang lebih baik.

Ketiga, coba masukan suplemen protein ke dalam pola makan. Untuk mencapai target protein harian tanpa menambah kalori ekstra, bisa konsumsi shake protein sebagai suplemen untuk pola makan.

"Formula 1 dan Formula 3 kami dapat menyediakan protein berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan protein harian mereka," ungkap David.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini