Kondisi ini seringkali berlangsung dengan kecepatan yang tinggi.
Kemudian berakibat fatal dan menyebabkan kematian mendadak
"Kalau memang bener sindrom brugada itu disebabkan kelainan bawaan. Ada anomali pembentukan kanal ion jantung yg menyebabkan jantung bisa berhenti mendadak," imbuhnya.
Tidak hanya itu, jantung juga bisa berhenti karena ada gangguan irama.
"Nah gangguan irama berbahaya itu macam-macam akibatnya. Bisa kelainan listrik jantung primer seperti brugada, penyakit jantung koroner, gagal jantung, gangguan elektrolit berat," paparnya.
Menurut dr Dony, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai.
Seperti pingsan berulang dan dada terasa berdebar-debar.
Sayangnya, kondisi di atas bisa juga muncul tanpa ada gejala yang spesifik.
Untuk mengetahui secara pasti apakah ada kelainan pada jantung, dr Dony menyarankan untuk dilakukan medical check up.
Pengecekan kesehatan dianjurkan bila seseorang memiliki beberapa kondisi berikut.
"Seperti, jika ada riwayat keluarga yang pingsan berulang atau meninggal mendadak. Lalu orang-orang yang sudah berusia 35 tahun ke atas," tutupnya.