Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker payudara terjadi ketika sel-sel abnormal pada payudara tumbuh tak terkendali dan membentuk tumor. Jika tidak terdeteksi dan diobati sejak dini, sel-sel tersebut dapat bermetastasis (menyebar) ke jaringan di dekatnya.
Akhirnya, bagian tubuh lainnya, sehingga menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
Dilansir dari Health, menurut American Cancer Society (ACS), sekitar satu dari tiga kanker yang terjadi pada orang yang ditetapkan sebagai perempuan saat lahir (AFAB) setiap tahun disebabkan oleh kanker payudara.
"Diperkirakan juga bahwa sekitar 310.720 kasus baru kanker payudara invasif—jenis kanker payudara yang paling umum—akan didiagnosis di AFAB pada tahun 2024," tulis Health dilansir, Sabtu (12/10/2024).
Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker payudara sepenuhnya. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kondisi ini, seperti melakukan pemeriksaan rutin dan membuat beberapa perubahan gaya hidup.
Cara Mengurangi Risiko Kanker Payudara
Faktor-faktor seperti riwayat keluarga, usia, dan jenis kelamin tidak dapat diubah, artinya Anda tidak dapat mengendalikannya. Namun, Anda dapat mengubah faktor risiko gaya hidup lainnya. Pertimbangkan strategi pencegahan berikut.
Mendapatkan Skrining
Pemeriksaan rutin kanker payudara dianjurkan bagi orang yang berjenis kelamin perempuan saat lahir dan mulai berusia 40 tahun.
Beberapa tes pemeriksaan kanker payudara yang umum meliputi:
Baca juga: Deteksi Dini Kanker Payudara Kaum Perempuan Harus Lakukan Sadanis dan Sadari
a. Mammogram , yang mengambil sinar-X pada payudara.
b. Pencitraan resonansi magnetik (MRI) payudara.
c. USG payudara
d. Pemeriksaan payudara klinis untuk memeriksa adanya benjolan atau perubahan apa pun pada payudara.
e. Tes genetik untuk memeriksa apakah Anda memiliki gen BRCA, yang meningkatkan risiko kanker payudara Anda.
Meskipun pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi kanker payudara sejak dini, ada beberapa kekurangannya.
Baca juga: 7 Faktor Risiko Kanker Payudara, Puput Novel 3 Tahun Berjuang Hadapi Penyakit Tersebut
Misalnya, ada risiko diagnosis berlebihan atau hasil positif palsu saat tes mendeteksi sesuatu yang tampak seperti kanker tetapi sebenarnya bukan.
Namun penyedia layanan kesehatan masih menyarankan untuk menjalani mammogram dua tahun sekali setelah usia 40 tahun.
Ubah Gaya Hidup
Kebiasaan gaya hidup sehari-hari dapat memengaruhi kesehatan dan risiko terkena penyakit seperti kanker.
Untuk meminimalkan risiko kanker payudara, pertimbangkan untuk melakukan penyesuaian gaya hidup dan pola makan berikut:
1. Tingkatkan aktivitas fisik
Sebuah studi tahun 2022 menunjukkan bahwa berolahraga secara teratur dapat mengurangi risiko kanker payudara, terutama pada orang yang mengalami obesitas atau sedang mengalami menopause .
ACS menganjurkan untuk melakukan olahraga intensitas sedang setidaknya 150-300 menit, idealnya tersebar sepanjang minggu.
2. Batasi asupan alkohol
Pakar kesehatan menyarankan wanita untuk tidak minum lebih dari satu minuman beralkohol dalam sehari.
Hanya saja, bahkan dalam jumlah sedikit alkohol dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Jadi, jika kamu berisiko tinggi terkena kanker payudara, sebaiknya hindari minuman beralkohol sama sekali.
3. Pilih obat dengan bijak
Obat-obatan tertentu, seperti dietilstilbestrol(sejenis estrogen nonsteroid), kontrasepsi oral , dan HRT dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan tentang kemungkinan risiko dan apakah obat-obatan ini tepat.
Jika Anda memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara, kemungkinan besar mereka akan meresepkan obat-obatan alternatif.
4. Makan makanan bergizi
Meskipun hubungan antara pola makan dan kanker masih kontroversial, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi cukup buah, sayur, dan produk susu kaya kalsium sambil mengurangi konsumsi daging merah dan olahan dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara.
Mungkin juga membantu untuk menghindari makanan olahan dan makanan ultra-olahan lainnya yang tinggi lemak, sodium, dan gula.
5. Hindari merokok
Rokok mengandung karsinogen yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi pada jaringan payudara.
Jika merokok, berhenti merokok dapat membantu menurunkan risiko beberapa kanker, termasuk kanker payudara.
Jika merasa sulit untuk berhenti, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari penyedia layanan kesehatan, penyedia layanan kesehatan mental, dan orang-orang terkasih.
6. Jaga berat badan yang ideal untuk Anda
Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara, terutama pada orang yang mengalami menopause atau pasca menopause.
Perubahan pola makan dan peningkatan aktivitas fisik dapat mengatasi obesitas.
Sebaiknya meminta dokter untuk memberikan rencana perawatan yang disesuaikan untuk menjaga berat badan yang aman bagi tubuh dan kebutuhan.