Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bunda tentu pernah merasakan resah saat anak melakukan GTM atau gerakan tutup mulut alias tak nafsu makan.
Kekhawatiran bertambah saat melihat tubuh anak yang kurus.
Baca juga: Baby Sitter Cekoki Obat Steroid pada Anak, IDAI Ingatkan Bahayanya
"Kenapa ya anakku gak bisa gemuk, kurus kerempeng begitu?" Pertanyaan itu pasti menghantui sebagian ibu yang anaknya kerap GTM.
Saat anak GTM seperti ini tak jarang sebagai ibu kita mengobati rasa resah itu dengan berburu beragam obat atau vitamin penambah nafsu makan.
Padahal, cara ini tidaklah sepenuhnya bagus.
Baca juga: Tak Mau Pusing saat Anak GTM, Tasya Kamila Bagikan Kiat Jitunya
Berita dari Surabaya, Jawa Timur mengejutkan publik. Seorang balita diberikan obat keras oleh pengasuhnya agar gemuk.
Seorang pengasuh, berinisial NB, diamankan oleh pihak kepolisian setelah kedapatan memberikan obat keras kepada balita yang diasuhnya.
Obat yang dimaksud, dexamethasone dan pronicy, adalah jenis steroid yang biasa dikonsumsi dengan resep dokter.
Lantas, cara apa yang harus ditempuh ibu agar anak mau makan? Ikuti ulasan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr.Piprim Basarah Yanuarso.
Jangan Ikuti Pemahaman yang Keliru! Gemuk Bukan Indikator Sehat
Dalam penjelasannya, dr.Piprim mengungkapkan bahwa kejadian pemberian obat steroid seperti peristiwa di Jawa Timur ini merupakan cerminan dari salah kaprah yang ada di masyarakat.
Banyak orangtua dan pengasuh percaya bahwa berat badan yang berlebih adalah tanda anak sehat.
"Orangtua sering kali dibandingkan dengan anak lain dan merasa khawatir jika anaknya tidak gemuk," jelasnya pada media briefing virtual yang berlangsung pada 17 Oktober 2024.
Pemikiran bahwa "makin gemuk, makin sehat" harus segera dihilangkan.
Kesehatan anak seharusnya dilihat dari pertumbuhan yang sesuai dengan usianya, bukan semata-mata dari berat badan.
Pantau Tumbuh Kembang Anak
Salah satu cara yang direkomendasikan dr. Piprim adalah dengan memantau grafik pertumbuhan anak yang terdapat pada Kartu Menuju Sehat (KMS) atau Kartu Ibu dan Anak (KIA).
Grafik ini memberikan informasi penting tentang berat badan dan tinggi badan anak sesuai umur.
"Orang tua perlu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk melakukan pemantauan secara rutin," tegasnya.
Steroid, Cara Instan Bangkitkan Nafsu Makan Anak yang Dampaknya Berbahaya
Pemberian steroid memang bisa memberikan efek instan pada nafsu makan anak.
"Anak yang diberi steroid akan cepat merasa lapar, namun ini bukan tanpa risiko," kata dr. Piprim.
Pemberian jangka panjang dapat berakibat pada berbagai komplikasi kesehatan.
Tampilan wajah yang tembem sebagai tanda reaksi tubuh terhadap steroid.
Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa memaksa anak makan ketika mereka belum lapar atau memberi camilan saat anak menolak makanan bisa berakibat fatal.
"Kenyang sebelum waktu makan justru membuat anak tidak ingin makan," jelasnya.
Membangun Suasana Makan yang Menyenangkan, Obat Nafsu Makan Terbaik Itu Rasa Lapar
Dr.Piprim mendorong orangtua untuk menciptakan suasana makan yang menyenangkan.
Ajari anak mengenal rasa lapar, karena nafsu makan yang sehat merupakan kunci utama.
"Obat nafsu makan terbaik adalah rasa lapar," tambahnya.
Dengan cara ini, orang tua dapat memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan gizi yang tepat tanpa harus mengandalkan metode yang berisiko.
Piprim mengajak orang tua untuk tidak terprovokasi oleh keinginan instan agar anak mereka gemuk.
Memastikan kesehatan anak bukan hanya tentang angka pada timbangan, tetapi tentang bagaimana mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.
Dengan edukasi yang tepat dan pemahaman yang mendalam, kita dapat mencegah kasus-kasus serupa terjadi di masa depan, demi kesehatan dan kesejahteraan generasi mendatang.