Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Chief Executive Officer Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah Saminarsih mengatakan, penambahan personel dalam era pemerintahan Prabowo-Gibran tidak serta memberikan dampak yang baik di bidang kesehatan.
Hal ini merespons ditunjuknya Terawan Agus Putranto sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan.
Baca juga: CISDI: Aturan Cukai Minuman Berpemanis Diharapkan Bantu Orangtua Bentuk Pola Konsumsi Anak
Diah menilai, hadirnya personel setingkat menteri maupun wakil menteri harus ditinjau lebih dalam efektivitasnya.
Biasanya semakin sedikit lapisan maka semakin baik dan efektif dalam menjalankan program pemerintahan.
Karenanya untuk mencegah tumpang tindih, koordinasi harus diperjelas.
“Karenanya harus diperjelas alur koordinasinya seperti apa. Kalau sudah ditempatkan diharapkan membawa impact yang jelas terhadap pembangunan kesehatan,” ungkapnya dalam diskusi via daring, Selasa (23/10/2024).
Baca juga: Viral Promosikan Obat Diabetes dan Prostat di Medsos, Terawan Buka Suara
Ia mengatakan bidang kesehatan memiliki irisan dengan berbagai kementerian atau lembaga. Misalkan dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, BKKBN maupun Kemenko PMK.
Presiden Prabowo resmi mengangkat mantan Dirut RSPAD Gatot Soebroto ini sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan pada Selasa (22/10/2024) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Terawan sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI pada era Jokowi yakni Oktober 2019 – Desember 2020, sebelum digantikan Budi Gunadi Sadikin.