News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenali Tanda Saat Anak Kena Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut, Ini Cara Menanganinya

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: willy Widianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang guru Thailand berjalan melewati poster yang dipajang sebagai bagian dari kampanye anti penyakit tangan, kaki dan mulut (HMFD) di Kementerian Pendidikan di Bangkok pada 20 Juli 2012

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Anak, dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A menuturkan, anak-anak usia dibawah 10 tahun rentan terkena penyakit Hand, Foot, Mouth Disease (HFMD) atau penyakit tangan, kaki dan mulut.

Baca juga: Video Heboh Foto Supriyani Berdamai dengan Aipda WH & Istri di Depan Bupati Konawe Selatan

Kasus HFMD sering terjadi pada anak-anak berusia di bawah 3 tahun. Ada sejumlah tanda yang perlu diwaspadai atau warning sign orangtua terkait risiko HFMD.

Salah satunya, demam dengan suhu lebih dari 39 derajat celcius dan berlangsung hingga tiga hari.

Kemudian, apabila sariawan yang timbul di membran mukosa mulut disertai dengan nyeri menelan (faringitis) sampai menimbulkan tidak nafsu makan atau minum dan berujung ke kondisi tubuh anak lemas.

Apabila kondisi memburuk, gejala HFMD dapat menyebabkan komplikasi, paling sering komplikasi karena sulit atau nyeri saat menelan karena sariawan yang menyebabkan dehidrasi sedang hingga berat, dan meningitis aseptik atau ensefalitis hingga dapat mengancam jiwa.

Baca juga: Kejagung Buka Suara Soal Peluang Periksa Sosok R dalam Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur

“Penyebaran HFMD dapat melalui droplet atau percikan air liur dari batuk, bersin, kontak tidak langsung dari menyentuh barang yang terkontaminasi, bisa juga dari makanan atau foodborne, atau kontak langsung dengan penderita HFMD,” ujar dr. Kanya di Media & Community Gathering - Stop the Spread: Lindungi Buah Hati dari EV71, Penyebab HFMD di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Lalu bagaimana Pengobatan HFMD?

Dokter yang biasa disapa MomDoc ini menjelaskan bahwa pengobatan umumnya bersifat simtomatik, yaitu meredakan gejala. Diantaranya, obat penurun panas untuk menurunkan demam dan obat antiinflamasi non steroid (NSAID) yang dapat membantu meredakan nyeri serta peradangan. Kemudian, minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.

Baca juga: Nathalie Holscher Lepas Hijab dan Tampil Seksi Begini Tanggapan Sule

Selain itu, karena anak sulit makan akibat kondisi mulut yang sakit, maka berikan makanan yang lunak dan tidak pedas untuk menghindari iritasi pada mulut. Penyebaran virus EV71 di suatu daerah berhubungan dengan kebersihan dan sanitasi. 

Maka dari itu, salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan ialah mencuci tangan, terutama sebelum menyiapkan makanan, setelah mengganti popok, dan setelah menggunakan toilet.

Selain ini perlu juga membersihkan permukaan, barang, dan mainan dengan sabun dan air, kemudian melakukan desinfeksi. Untuk barang-barang yang sulit dibersihkan atau resisten terhadap alkohol, dapat menggunakan klorheksidin atau 0,5 persen hipoklorit.

Upaya pencegahan lainnya adalah vaksinasi untuk memberikan perlindungan serta mengurangi risiko komplikasi serius.

Selain itu, vaksinasi juga membantu mencegah infeksi berulang yang bisa lebih berat karena paparan jenis virus lain.

Baca juga: Anggota Komisi I DPR Minta TNI Tak Ikut Tangani Kasus Sipil 

“Saat ini, vaksin yang tersedia sudah mendapatkan persetujuan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk mencegah HFMD yang disebabkan oleh EV71 adalah Vaksin HFMD EV71 yang memiliki profil keamanan baik dan dapat diberikan sejak umur 6 bulan hingga 3 tahun. Proteksi dapat bertahan hingga umur 5 tahun setelah vaksinasi,” kata dia.

Berdasarkan data Journal Biomedical Science tahun 2019, terjadi kejadian luar biasa HFMD di beberapa negara Asia Pasifik. Di Singapura, salah satu wabah terbesar terjadi pada 2008 yang mencapai 30 ribu kasus. 

Di Malaysia pada tahun 1997, sebanyak 29 anak meninggal dunia, tahun 1998 sebanyak 78 anak di Taiwan meninggal, dan di Tiongkok, sebanyak 3.322 anak meninggal dunia antara 2008 sampai 2015. 

Baca juga: Dikunjungi Sejumlah Calon Kepala Daerah, Jokowi: Saya Terbuka

Vietnam, tahun 2011 - 2012, sebanyak 200 orang meninggal dalam waktu dua tahun. Di Kamboja, sebanyak 52 orang meninggal pada 2012. Tahun 2023, 23 anak meninggal dunia di Vietnam akibat Enterovirus 71.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan kenaikan kasus HFMD di seluruh provinsi pada awal 2024 yaitu sebanyak 6.500 kasus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini