TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi peningkatan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit di kalangan anak-anak di sekolah dan asrama. Anak-anak juga lebih rentan terkena penyakit menular karena kontak erat selama hampir 24 jam bersama dengan teman-teman di sekolah atau di asrama sehingga potensi penularan penyakit menular lebih tinggi.
Baca juga: Timnas Indonesia vs Jepang: Pengganti Ayase Ueda Siap Berikan Ancaman ke Pertahanan Garuda
Beberapa penyakit infeksi yang rentan ditularkan di lingkungan sekolah yaitu Mumps, Varicella, Hepatitis A, dan Hand Foot Mouth Disease. Penyebaran penyakit ini dapat berdampak serius pada kesehatan anak dan proses belajar mengajar.
Terkait hal tersebut, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia(IDAI), Dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) menyebut anak-anak yang terinfeksi tidak hanya berisiko mengalami komplikasi kesehatan. Tapi juga dapat menularkan penyakit kepada teman-teman dan lingkungan sekitarnya.
Bahkan ada beberapa sekolah asrama yang harus menutup sekolah karena KLB yang tentunya dapat mengganggu proses belajar anak. Anak-anak yang sakit seperti Hepatitis A dengan gangguan fungsi hati berat perlu beristirahat lama hingga beberapa minggu dan ini amat mengganggu proses belajarnya.
Baca juga: Mobil Off Road Terjang Kerumunan Orang di China Menewaskan 35 Orang, Mayoritas Korban Lansia
Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan pentingnya langkah pencegahan yang efektif untuk mengatasi masalah penyebaran wabah penyakit infeksi di lingkungan anak sekolah ini yakni melalui vaksinasi.
"Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit di kalangan anak-anak," ujar Dr Piprim dalam keterangannya, Rabu (13/11/2024).
Dengan vaksinasi, anak-anak dapat membangun kekebalan tubuh yang kuat terhadap berbagai penyakit menular dan berbahaya. "Program imunisasi yang lengkap dan tepat waktu dapat membantu menciptakan kekebalan kelompok, sehingga melindungi mereka yang tidak dapat divaksinasi," kata dr Piprim.
Baca juga: Pimpinan Komisi VI DPR Ingatkan Himbara untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo
IDAI juga meminta pemerintah dan lembaga kesehatan terus meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya vaksinasi dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Pelaksanaan program vaksinasi di sekolah-sekolah harus diperkuat.
Termasuk penyuluhan tentang manfaat vaksinasi dan penerapan PHBS. Selain itu, kerjasama dan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan tenaga kesehatan sangat penting untuk memastikan cakupan vaksinasi yang tinggi.
Baca juga: Berkat Kecerdasan Buatan, Analisis Dokumen Hukum Kini Cuma Hitungan Jam
Menerapkan PHBS, menjaga kebersihan lingkungan sekolah agar kesehatan anak tetap terjaga. "Meningkatkan cakupan vaksinasi dan kesadaran masyarakat, kita dapat melindungi anak-anak kita dari penyakit menular dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman. Mari bersama-sama berkomitmen untuk kesehatan anak-anak kita melalui vaksinasi," tutupnya.