News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Lemak Trans dan Ketahui Apa Saja  Bahayanya Jika dikonsumsi Secara Berlebihan 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makanan dengan kandungan lemak trans

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini masyarakat perlu berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. 

Salah satu kandungan dalam makanan yang perlu dibatasi adalah lemak trans. 

Ketua Tim Kerja Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Fatcha nuraliyah jelaskan apa itu lemak trans. 

Lemak trans ada di dalam makanan, ia muncul karena suatu proses tertentu. 

Di dalam prosesnya ini, lemak trans ada lewat beberapa perubahan bentuk.

"Supaya dia stabil pada suhu ruang. Proses perubahan bentuk namanya hidrogenasi. Hidrogenasi ini biasanya dilakukan oleh para industri pangan," ungkapnya pada Kemencast  #105 'Bahaya Lemak Trans pada Pangan Olahan' yang tayang di kanal YouTube Kemenkes, Jumat (22/11/2024). 

Proses hidrogenasi ini dilakukan supaya lemak di dalam makanan tersebut tetap stabil dan tidak mencair pada suhu ruang. 

Jika proses hidrogenasi tidak dilakukan secara penuh, maka muncullah lemak trans dalam makanan. 

Lemak trans bisa dijumpai pada mentega atau margarin. 

Kedua produk makanan ini tentu saja tidak asing karena kerap menjadi bahan dalam masakan. 

Dr Fatcha pun mengatakan sebenarnya tidak masalah mengonsumsinya dalam batas aman. 

"Boleh dimakan, tapi jangan terlalu banyak, ya, harus dibatasi. Kan pasti enak, ya, makanan yang mengandung lemak itu biasanya rasanya gurih. Tapi memang harus dibatasi," imbaunya. 

Peringatan ini disampaikan, mengingatkan bahaya yang mengintai di dalam lemak trans ini. Salah satunya adalah risiko penyakit jantung.

"Memang lemak ini cukup berbahaya. Karena bisa beresiko munculnya penyakit jantung. Nah, itu memang harus dihindari," tegasnya. 

Lebih lanjut, pada acara yang sama Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo menambahkan apa saja bahaya mengonsumsi lemak trans secara berlebihan.

Konsumsi lemak trans, menurut Sudaryatmo bisa meningkatkan lemak jahat di dalam tubuh. 

"Nanti dia akan berproses di dalam tubuh. Namanya proses biokimia lemak. Dia ini akan meningkatkan lemak jahat di dalam tubuh kita," imbuh Sudaryatmo. 

Keberadaan lemak jahat bisa menurunkan kadar lemak baik. 

Kemudian lemak jahat juga dapat meningkatkan proses peradangan hingga menurunkan imunitas.

Tidak hanya itu, lemak jahat juga dapat mengganggu fungsi insulin di dalam darah.

"Nah, ini beresiko semakin banyak. Dia akan menyempitkan saluran pembuluh darah. Kalau semakin progresif bisa menjadi serangan jantung. Makanya memang harus dibatasi konsumsi lemak trans ini," tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini