News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tips Anti Mager di Awal Tahun 2025, Yuk Bergerak, Capai Resolusi Tahun Ini, Hindari Sakit

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi olahraga outdoor. Kebiasaan mager dan lebih suka berdiam diri tentu tidak baik untuk kesehatan.  Yuk usir malas, capai resolusi 2025, sehat tahun ini dan hindari sakit.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kebiasaan mager dan lebih suka berdiam diri tentu tidak baik untuk kesehatan.  Yuk usir malas, capai resolusi 2025, sehat tahun ini dan hindari sakit.

Berkat kemajuan teknologi, semua hal bisa dicapai dengan mudah. 

Baca juga: Sering Makan Fast Food dan Mager Penyebab Banyak Anak Muda Kena Kanker


Bahkan untuk urusan perut, hanya duduk santai di rumah, makanan bisa datang lewat pemesanan online.  


Namun, efek buruknya adalah tubuh jadi malas untuk bergerak alias mager. 


Kebiasaan mager dan lebih suka berdiam diri tentu tidak baik untuk kesehatan. 

Baca juga: Diabetes Mulai Serang Usia Muda, Rata-rata Pemicunya Obesitas dan Gaya Hidup Mager


Oleh karena itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K) bagikan tips atasi kebiasaan malas gerak di awal tahun 2025 ini. 


Pertama, temukan motivasi dari dalam diri sendiri.


"Contohnya adalah diri kita sendiri sebenernya. Kita bisa memotivasi diri dari banyak aspek," ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (6/1/2025).

Ilustrasi mager alias malas gerak


Misalnya, tubuh mulai terasa membesar, sehingga lambat-laun banyak baju yang tidak bisa digunakan. 


Nah, hal ini bisa dijadikan motivasi atau dorongan untuk rajin melakukan aktivitas fisik. 


Atau setelah jarang berolahraga, tubuh mulai merasa tidak enak atau sakit-sakitan. 


"Karena udah tahu ada risiko penyakit dan sebagainya, berarti sudah ada motivasi. Gue gak mau ah sakit," imbuhnya. 


Kedua, meningkatkan pengetahuan terkait aktivitas fisik dan apa saja akibatnya jika malas gerak. 


Menurut dr Andi, dengan mencari tahu potensi penyakit di kemudian hari, maka bisa menumbuhkan dorongan untuk tidak malas gerak. 


"Misal, aku bisa mengurangi penurunan massa otot (kalau malas gerak). Nanti berkorelasi makin lemas, makin jompo dan sebagainya.  Padahal masih umur 20-30 tetapi udah lebih jompo dibanding generasi yang 50-60. (Ini) bisa memotivasi diri kita," paparnya. 


Terakhir, yang paling penting adalah memperkuat niat.


Bisa dengan memunculkan niat dari hal yang sederhana. Seperti mungkin hari ini bisa lari 15 menit.


Setelah beberapa hari, ditingkatkan lagi menjadi 20 menit dan seterusnya. 


Sama hal nya dengan kendaraan, tubuh pun harus dirawat agar bisa terus berfungsi dengan baik. 


"Berarti yang penting tuh harus ada niatnya terlebih dahulu. Kalau ada niat, pasti akan selalu mencari cari bagaimana menghilangkan kebiasaan negatif tadi. Salah satunya kebiasaan malas gerak," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini