TRIBUNNEWS.COM, PALU - Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 di Kota Palu dilaksanakan secara sederhana.
Pasalnya, saat ini masih dalam suasana keprihatinan pasca bencana alam yang terjadi pada 28 September 2018.
Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kota Palu, I Nyoman Dwinda mengatakan, kegiatan Nyepi kali ini tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Yaitu, menjadikan momentum Hari Raya Nyepi sebagai tonggak untuk benar-benar kontemplasi.
"Tapi di balik itu tentu tidak mengurangi makna dari setiap rangkaian kegiatan yang kita laksanakan walaupun secara sederhana," ujarnya kepada TribunPalu.com, Rabu (6/3/2019).
Setelah upacara Melasti dan Upacara Pecaruan yang dilakukan tanggal 5-6 Maret 2019, Kamis (7/3/2019), umat Hindu di Kota Palu tetap melaksanakan Catur Brata Penyepian.