TRIBUNNEWS.COM, PALU - Ratusan kepala keluarga (KK) pengungsi di kompleks Gedung Olahraga (GOR) Madani Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah kekurangan air bersih.
Berdasarkan informasi di lapangan, kondisi ini sudah berlangsung semenjak para korban mendirikan tenda di kawasan tersebut, atau sekitar delapan bulan lamanya.
Meski terkadang ada pasokan air dari petugas, namun air tersebut tidak layak konsumsi bagi warga.
Mereka hanya menggunakan air tersebut untuk mandi dan mencuci.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi para penyintas itu, Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Tengah mendistribusikan 150 ribu liter air bersih.
Distribusi bantuan kali ini ACT Bekerja sama dengan lembaga luar, Muslim Volunter Malaysia.
Staf Distribusi Program Global Wakaf ACT, Mohamad Fadly mengatakan, selama 30 hari pihaknya akan mendistribusikan air bersih di kamp pengungsian.
Bukan hanya di Kota Palu saja dilakukan pendistribusian air bersih kata Fadly.
Pemenuhan air bersih kata dia juga akan dilakukan di titik-titik pengungsian yang tersebar Kabupaten Donggala dan Sigi.
“Setiap hari kami distribusikan lima ribu liter air bersih kepada warga yang kini masih tinggal di tenda pengungsian maupun yang tinggal di Hunian Nyaman Terpadu yang kami telah bangun sebelumnya," Kata Fadly disela-sela distribusi air bersih.