News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasar Malam Sekaten 2019 Yogyakarta Ditiadakan, Pihak Keraton Ungkap Alasan Ini

Penulis: Rica Agustina
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekaten 2019

TRIBUNNEWS.COM - Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2019 ditiadakan.

Dikutip dari Kompas.com, ditiadakannya pasar malam ini merupakan keinginan Raja Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Alasannya yakni untuk mengembalikan semangat awal Hajad Dalem Sekaten.

"Itu memang dawuh Dalem sebenarnya. Jadi Ngarso Dalem sempat dawuh alun-alun itu kalau setiap tahun dipakai pasar malam itu tidak pernah bisa bagus," ujar Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KPH Notonegoro, Kamis (3/10/2019).

GREBEG SEKATEN. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)

Selain itu, keputusan ini dimaksudkan untuk mengembalikan kembali kondisi rumput di alun-alun.

"Jadi kita coba untuk mengembalikan semangat awal Sekaten, sekalian ini agar kondisi alun-alun lebih bagus. Setiap kali habis dipakai pasar malam, alun-alun itu kondisinya tidak bagus, rumputnya habis, kotor dan sebagainya," ucapnya.

Menantu Raja Keraton Yogya tersebut menjelaskaan, pasar malam yang diadakan setiap tahun ketika sekaten di alun-alun tersebut sebenarnya bukan bagian dari Sekaten.

Menurut Notonegoro, pada zaman dahulu Sekaten dignakan oleh kerajaan-kerajaan Islam seperti Kerajaan Demak, Pajang, dan Mataram, untuk syiar dan dakwah.

Selain syiar dan dakwah, kerajaan-kerajaan tersebut juga menyisipkan pesan-pesan semangat perjuangan melawan penjajah.

"Nah, dulu itu memang ada ceritanya. Belanda itu yang mengadakan pasar malam untuk memecah perhatian rakyat supaya tidak terlalu ke sana. Kemudian setelah lama tidak ada, kemudian sekitar 30 tahun yang lalu diadakan lagi pasar malam Sekaten," kata Notonegoro.

Menegaskan keterangan dari Notonegoro, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara mengatakan, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ingin mengembalikan semangat dan makna dari Hajad Dalem Sekaten.

"Sekarang orang sudah mulai melupakan keaslianya dari Sekaten itu sendiri. Datang hanya untuk pasar malam," ungkapnya.

Dilansir dari akun Instagram resmi Keraton Yogyakarta (@kratonjogja), Hajad Dalem Sekaten 2019 akan disemarakkan dengan pembelajaran yang lebih bermakna, yakni dengan menyelenggrakan pameran yang akan dilaksanakan pada 1-9 November.

Tema yang diangkat adalah 'Sri Sultan Hamengku Buwono I: Menghadang Gelombang, Menantang Zaman'.

Sementara itu, untuk rangkaian Hajad Dalem Sekaten Tahun Wawu 1953 agendanya adalah sebagai berikut :

- Gladhi Resik Prajurit : 27 Oktober, Pagelaran Keraton, Alun-alun Utara

- Miyos Gangsa : 3 November, pk 23.00, Bangsal Pancaniti-Masjid Gedhe

- Numplak Wajik: 7 November, pk 15.30, Panti Pareden, Kompleks Magangan

- Pembacaan Riwayat Nabi: 9 November pk 20:00, Masjid Gedhe

- Kondur Gangsa: 9 November pk 23.00, Masjid Gedhe

- Garebeg Mulud: 10 November pk 07.00, Alun-alun Utara

- Bedhol Songsong: 10 November pk 21.00, Bangsal Pagelaran

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. TRIBUNJOGJA.COM/Agung Ismiyanto (TRIBUNJOGJA.COM/Agung Ismiyanto)

Pameran Sekaten 2019 diresmikan langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Pagelaran pada Jumat (01/11/2019) malam.

Dalam peresmian tersebut, GKR Hayu selaku Ketua Panitia Pameran Sekaten juga turut menyampaikan sambutannya.

Harga tiket untuk pameran tersebut Rp 5.000.

(Tribunnews.cim/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini