TRIBUNNEWS.COM - Kabar terbaru dari peristiwa tewasnya bocah 6 tahun yang kepalanya terjepit saat naik wahana komidi putar di Situbondo, Jawa Timur.
Korban diketahui menaiki wahana komidi putar pada Rabu (27/11/2019) seorang diri.
Namun, ayahnya ada di bawah untuk mendampingi korban.
Kapolsek Kapongan, Jawa Timur Iptu Pramana mengatakan peristiwa tersebut memang ada unsur kesalahan dari pihak operator.
Pengoperasian wahana komidi putar tersebut rupanya terpaksa dilakukan lantaran, pada waktu kejadian korban memaksa untuk menaiki wahana komidi putar tersebut.
Dilansir melalui YouTube Kompas TV Live, Jumat (29/11/2019), berdasarkan penuturan Iptu Pramana, orangtua yang menemani korban juga mendukung untuk dilakukan pengoperasian wahana tersebut.
"Kalau menurut aturannya tidak boleh. Aturannya harus ditemani, namun karena permintaan dari anak dan juga orang tuanya, yaitu bapaknya yang menemani disampingnya, operator terpaksa melaksanakan," jelas Iptu Pramana.
Baca: Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Wahana Komidi Putar Seusai Lambaikan Tangan ke Ayahnya
Kronologi
Peristiwa bermula saat komidi putar tengah berhenti untuk menaikkan korban ke keranjang komidi putar.
Korban yang naik tanpa didampingi orang tuanya tersebut memanfaatkan momen untuk melihat ke bawah dan melambaikan tangan kepada orangtuanya.
Ayah korban saat kejadian mendampingi dan menunggui sang anak di samping komidi putar.
Sayangnya, operator yang tidak melihat momen tersebut langsung melanjutkan laju komidi putar .
Rupanya, korban tak sempat menarik lagi kepalanya hingga tersangkut wahana komidi putar tersebut.
Lantas, korban langsung dibawa ke pukesmas terdekat tapi nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Seusai peristiwa naas tersebut, menurut penuturan Iptu Pramana pihak pengelola Taman Hiburan Rakyat (THR) sudah mengunjungi keluarga kobran.
Pihak pengelola juga memberikan beberapa bantuan baik finansial maupun materiil.
"Jadi, sudah ada bantuan. Membantu di rumah sakit, membantu di penguburan. Ini pelaksanaannya ya membantu beberapa mungkin beras, gula untuk selamatan setiap hari, sudah dibantu oleh pihak pengelola," tuturnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)