TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDIP, Edo Kondologit menuntut agar polisi terbuka terkait kematian adik iparnya, GKR di Polres Sorong, Papua pada Jumat (1/9/2020).
GKR sendiri ditangkap polisi diduga diduga telah melakukan pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan nenek 70 tahun.
Pada acara Kabar Petang TV One Senin (31/8/2020), Edo Kondologit mengklaim dirinya memiliki informasi yang akurat terkait kejanggalan kematian GKR.
• Tak Terima Adik Iparnya Disebut Sempat Lawan Polisi, Edo Kondologit: Maaf Jangan Ngada-ada, Ini Lucu
Mulanya, Edo menantang agar polisi juga mengungkap hal yang terjadi pada adiknya dengan sebenar-benarnya.
"Saya juga punya kesaksian saya boleh ceritakan semua, saya terbuka, semua jangan ada dusta di antara kita, jangan ada bohong-bohongan karena ini cerita yang harus kiita bongkar secara tuntas," ujar Edo.
"Harus buka CCTV, mulai dari datang sampai terjadi penganiayaan, tolong dibuka semuanya," tuntut Edo Kondologit.
Sementara itu GKR meninggal dalam keadaan dipenuhi luka lebam serta luka tembak di bagian kakinya.
Menurut keterangan polisi, GKR ditembak karena mencoba melarikan diri dan sempat ingin melawan.
Edo merasa bahwa hal itu tidak benar.
"Kapolres bilang, ditembak dengan terukur. Terukur dari mana, Pak Kapolres?" sambungnya.