Bisnis kedai dan kafe kopi makin berkembang pesat di Indonesia. Sayangnya, hal ini belum diimbangi ketersediaan tenaga barista yang menjadi salah satu profesi penting dalam industri kopi.
Mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan mengadakan pelatihan barista professional di berbagai daerah. Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan bekal dasar menjadi barista yang diharapkan mampu memperluas kesempatan kerja baru.
Kepala Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK dan PKK) Nana Mulyana mengatakan pelatihan barista professional menjadi salah satu pilihan pelatihan yang diminati karena profesi ini masih sangat dibutuhkan.
“Pelatihan barista semakin diminati seiring berkembangnya industri kopi dan mewabahnya kafe dan kedai kopi di Indonesia. Hal itu memberi peluang kerja sebagai barista yang menjadi sebuah profesi baru yang cukup menjanjikan,” kata Kepala BBPPK dan PKK Nana Mulyana dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker di Jakarta pada Senin (1/10).
Dengan pelatihan intensif ini peserta diarahkan agar menguasai dasar-dasar pengetahuan tentang kopi seperti sejarah, jenis kopi dan peluang usahanya. Juga dibekali teknik-teknik meracik dan menyeduh kopi mulai cupping, manual brew, espresso based, cappuccino serta latte art.
Menurut Nana, dengan munculnya barista-barista baru yang kemungkinan besar tertarik membuka kafe kopi, diharapkan akan memberi efek baik bagi terserapnya pasar kerja baru. “Setidaknya, jika satu barista mendirikan kafe, akan menarik dua pekerja baru mengelolanya,” kata Nana.
Sampai saat ini setidaknya ada lebih dari 400 orang yang mengikuti pelatihan Barista yang digelar Kemnaker. Pelatihan ini diselenggarakan diberbagai daerah antara lain Jakarta, Bekasi, Bandung, Pemalang, Pekalongan, Semarang, Batang, Depok, Mojokerto, Magelang dan lain-lain.
Kepala Bagian Tata Usaha BBPPK dan PKK Tarli SP menambahkan, tak hanya belajar meracik dan menyajikan kopi, para peserta pelatihan juga mendapatkan pendampingan dalam manajemen dan pengembangan bisnis.
“ Selain bekerja sebagai barista di café atau kedai kopi, para peserta pelatihan juga diharapkan membuka wirausaha di bidang kopi yang memperluas kesempatan kerja baru dan mengurangi pengangguran,” kata Tarli seusai membuka pelatihan barista di Kampung Sentosa, Semarang Jawa Tengah.
Agus Wijayanto, Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Barista BBPPK dan PKK Lembang menambahkan dalam pelatihan barista yang digelar Kemnaker juga dapat mengerakkan perekonomian masyarakat setempat.
“Keberadaan café dan kedai kopi bukan hanya trend sesaat, tapi terus bertahan dan berkembang pesat. Apalagi Indonesia memiliki jenis-jenis kopi lokal yang digemari penikmat kopi di dalam dan luar negeri,” kata Agus.
Untuk menjamin kualitas peserta pelatihan barista, kata Agus, BBPPK dan PKK juga melakukan uji kompetensi khusus bagi peserta lulusan pelatihan yang diadakan BBPPK dan PKK yang telah bekerja sebagai barista ataupun peserta pelatihan yang berhasil membuka kedai/ café kopi di berbagai daerah. (*)