Menteri Pariwisata Arief Yahya menjadi inspirator di forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jawa Barat. Kegiatan itu berlangsung di Grand Ballroom Trans Studio, Bandung, Selasa (13/11).
Di depan Gubernur, Walikota dan Bupati se-Jabar, serta seluruh SKPD Pemprov, mantan Dirut PT Telkom ini membeberkan, "Pariwisata Core Economy Indonesia".
Tanpa basa-basi, Arief Yahya menyebutkan Core Economy Bangsa Indonesia adalah Pariwisata yang sudah terbukti. Menpar membeberkan, sector pariwisata sudah diformat sebagai prioritas nasional, selain infrastruktur, energi, pangan dan maritim.
"Begitu juga dengan Jabar, jangan salah arah. Sekali salah menentukan haluan, semakin jauh dari cita-cita yang hendak dicapai. Dan itu adalah dosa besar bagi perencana pembangunan," ujar Menpar Arief Yahya.
Dalam fokus Musrenbang ini, Menpar Arief Yahya menegaskan kembali komitmen Kementerian Pariwisata dalam mendukung pengembangan pariwisata Jabar. Dia juga berpesan agar tiap daerah memiliki sparring partner agar selalu kompetitif dan terdorong untuk maju.
"Tugas CEO (Bupati, Walikota dan Gubernur) paling mendasar adalah memberikan arah dan mengalokasikan sumber daya. Baik budget maupun manusia. Tentukan sparring partner sebagai perbandingan," jelas Menpar Arief Yahya.
Selain itu, Menpar Arief Yahya juga memberikan tantangan. Jabar harus mengupayakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sukabumi (Cikidang) dan Pangandaran bisa jadi dalam waktu 3 bulan. Tujuannya untuk mempermudah arus investasi Pariwisata.
"Kita sudah mengusulkan ada dua kawasan ekonomi khusus pariwisata, satu di Sukabumi, satu di Pangandaran. KEK Pangandaran dikhususkan untuk wisata bahari, sedangkan KEK Sukabumi untuk agrowisata," ungkapnya.
Pembangunan dua KEK tersebut direncanakan pada 2019 tahun depan setelah disetujui oleh Kemenko Perekonomian. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan dua KEK tersebut sekitar Rp 8 triliun.
"Kalau untuk yang Cikidang itu anggaran kira-kira Rp 3 triliun. Kalau pangandaran lebih besar, total Rp 5 triliun. Jadi Rp 8 triliun," sebut Menpar Arief Yahya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan komitmen khusus untuk sektor Pariwisata di Jabat. Dia bertekad, pariwisata akan menjadi sumber kesejahteraan masyarakat Jabar di masa depan.
“Pariwisata adalah harta yang kurang dipoles, kami bertekad, pariwisata harus mensejahterakan masyarakat. Di Jabar ada ratusan bukit untuk spot selfie. Pariwisata sudah kami sepakati sebagai wajah Jawa Barat. Kami ingin mengoptimalkan nilai tambah di setiap destinasi," ungkap Ridwan Kamil.
Di Jabar, jelas pria yang akrab disapa Kang Emil ini, pengembangan pariwisata dibagi menjadi tiga. Pertama, memperbaiki akses. Kedua, menciptakan destinasi baru. Dan ketiga, memperbaiki amenitas.
"Rencana kami tahun depan Pangandaran akan kita renovasi. Selama 5 tahun akan ada 27 destinasi pariwisata baru di Provinsi Jawa Barat," pungkas Kang Emil. (*)