Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M Hanif Dhakiri, melantik satu Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan lima Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Pergantian pucuk pimpinan di tingkat eselon I dan eselon II ini bertujuan meningkatkan kinerja kementerian dan menjawab tantangan ketenagakerjaan di masa yang akan datang.
"Tantangan ketenagakerjaan kita ke depan masih sangat banyak. Untuk itu saya meminta kepada pejabat baru maupun pejabat lama untuk terus bekerja bahu-membahu, bersinergi satu sama lain termasuk dengan instansi-instansi lain agar mencapai target yang kita harapkan," kata Hanif usai acara pelantikan di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Adapun pejabat eselon I yang dilantik adalah Khairul Anwar dilantik menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) setelah sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Manusia.
Sedangkan pejabat eselon II antara lain, Soes Hindharno sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat sebelumnya Direktur Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, Fahrurozi sebagai Inspektur Wilayah 2 (Kepala Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Medan), Dudung Heriyadi sebagai Inspektur 3 (Direktur Bina Kelembagaan dan Pelatihan), Asep Gunawan sebagai Direktur Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak (Direktur Pemagangan), dan Darwanto menjadi Direktur Pemagangan (Kepala Sekretariat Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Secara khusus, Hanif mengingatkan Sekjen yang baru untuk bekerja keras. Pasalnya, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Di
antaranya, penyelesaian 5 rancangan peraturan pemerintah, 3 rancangan peraturan presiden, dan mengawal capaian Rencana Strategis (Renstra) Kementerian periode 2015-2019.
"Tahun 2019 adalah tahun terakhir Renstra dan tentu saja mempertahankan status wajar tanpa pengecualian laporan keuangan Kemnaker. Oleh karena itu, saya titip kepada seluruh jajaran yang hari ini dilantik untuk bekerja secara professional, efektif, dan akuntabel," ujar Hanif.
Selain itu, Hanif juga menuntut para pejabat dan pegawai Kemnaker untuk melakukan terobosan-terobosan dalam bekerja. Hal itu perlu dilakukan guna menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
"Kita harus mampu bekerja tidak seperti biasanya (tidak business as usual). Harus ada terobosan-terobosan. Kita harus melakukan tugas-tugas dengan penuh loyalitas, penuh dedikasi, penuh komitmen, dan menghasilkan kinerja yang penuh dengan prestasi yang dapat
membanggakan bagi instansi," ungkap Hanif.
Terakhir, Hanif tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Sekjen Kemnaker periode 17 Januari 2017 sampai 17 September 2018, Hery
Sudarmanto, atas dedikasinya selama menjabat.
"Pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Hery Sudarmanto atas darma baktinya selama menjabat sebagai Sekjen. Perpindahan tugas/mutasi di lingkungan pemerintahan/ lembaga merupakan suatu hal yang biasa," kata Hanif. (*)