Inovasi demi menjawab tantangan dan peluang bisnis di zaman yang serba digital ini terus digulirkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Memenuhi kebutuhan generasi now akan eksistensinya di dunia maya, Kemenpar pun bergerak bersama Generasi Pesona Indonesia (GenPI). Kolaborasi ini menghasilkan konsep destinasi digital. Sebuah destinasi unik dan menarik yang booming saat ini.
Hal ini terlihat dari kemeriahan peluncuran destinasi digital Pasar Sinarasa Ciamis, Selasa (18/12). Ratusan pengunjung yang didominasi generasi millenial begitu antusias mendatangi Pasar Sinarasa. Berbagai atraksi yang disuguhkan pun mampu memberikan warna yang tak biasa.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Ciamis Toto Mareoto, kemeriahan terjadi sejak soft launching Pasar Sinarasa, Minggu (9/12) lalu.
"Kami sudah prediksi ini akan ramai. Soalnya antusiasme pengunjung terhadap pasar ini sudah terlihat sejak soft opening pada hari Minggu lalu. Grand launching-nya ternyata luar biasa. Kita harapkan ini akan terus ramai seperti ini," ucapnya.
Sepertinya hal yang wajar jika pengunjung Pasar Sinarasa sangatlah antusias. Karena pasar yang rencananya dibuka setiap hari Minggu ini sangatlah unik. Pasar Sinarasa merupakan destinasi digital berkonsep religi pertama di Indonesia. Wahananya juga penuh nuansa Islami. Ada taman hijaiyah sebagai tempat mereka untuk mengenalkan syiar. Selain itu, terdapat 11 stan yang menyuguhkan makanan dan minuman tradisional.
Selain itu, di dalam kawasan yang mempunyai luas 3.243 meter tersebut sudah ada beberapa area yang menunjang pengunjung. Spot-spot tersebut adalah photobooth, ampliheater, dan saat ini sedang dibangun Sinarasa Nature Park.
"Konsepnya bagus dan menarik. Pasar ini menjadi tempat syiar terutama untuk para santri. Tampilannya juga kekinian dengan balutan unsur alam yang menyejukkan. GenPI memang keren. Mereka berani mengeksplor kretivitas mereka," ucapnya.
Tak pelak ini membuat Ketua Umum GenPi Nasional Mansyur Ebo sumringah. Menurutnya, destinasi digital didesain untuk memenuhi kebutuhan keinginan eksistensi para generasi milenial. Artinya, lokasi destinasi digital memang didesain untuk memenuhi keinginan swafoto dengan background yang unik menarik. Konsep yang ditawarkan pun selalu berbeda disetiap daerah.
"Generasi milenial selalu ingin mempromosikan diri bahkan hanya sekedar narsis di dunia maya. Mereka lebih banyak hidup dengan gadget. Tempat untuk destinasi digital itu yang penting indah saat difoto. Tapi, yang jelas konsepnya selalu berbeda. Bukan saja kreatif tetapi juga mendatangkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Ya seperti Pasar Sinarasa ini," ujar Ebo.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun tak mau ketinggalan untuk angkat suara. Menurut Menpar, konsep yang ditawarkan Pasar Sinarasa menjadi sebuah terobosan baru yang luar biasa. Pasar ini memberikan nuansa baru destinasi digital dengn nuansa religinya. Sekaligus mendorong pengembangan perekonomian masyarakat sekitar. Dengan menyediakan wadah bagi masyarakat sekitar untuk berjualan.
" Ini keren, beken, paten. Menggabungkan destinasi digital dengan halal tourism yang saat ini juga menjadi program unggulan Kemenpar. Valuenya besar, bukan hanya mengangkat economic value tetapi juga kearifan lokal lewat syiar agama. Ini akan membuatnya sustaine,” kata Menpar Arief Yahya.(*)