Meski bukan ibukota negara, Palembang lebih dulu memiliki sistem transportasi Light Rail Transit (LRT). Jika dibandingkan dengan Jakarta, sistem transportasi LRT masih dalam proses penyelesaian. Hadirnya LRT diharapkan mempermudah dan memperlancar mobilisasi warga masyarakat, barang dan jasa.
Perlu waktu yang tidak sebentar dalam menarik minat masyarakat untuk menggunakan jasa transportasi LRT.
Hal itu diyakini oleh Menteri Perhubungan RI (Menhub) Budi Karya Sumadi, menurutnya, paling tidak membutuhkan waktu hingga 10 tahun agar masyarakat benar-benar berminat menggunakan LRT. Proses ini juga dialami Negara lain seperti Singapura.
"Singapura membutuhkan proses waktu sekitar 10-25 tahun untuk menumbuhkan minat masyarakat menggunakan transportasi massal. Sementara di Indonesia, oplet menghilang dalam proses 10 tahun saja,” ucapnya dalam acara sosialisasi “PayoNaik LRT” di Stasiun LRT Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumsel, Senin (4/3/2019) lalu.
Program transportasi massal di Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang, Budi perkirakan tinggal butuh beberapa tahun lagi, nantinya Kota Palembang punya moda transportasi yang ideal.
"Perkembangan moda transportasi di Sumatera Selatan saat ini sudah melewati sekitar 5-7 tahun. Artinya, tinggal beberapa tahun lagi untuk menjadikan moda transportasi di Sumatera Selatan khususnya di Palembang semakin ideal,” ungkapnya.
Sesuai dengan rancangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sistem LRT Sumsel sudah dikembangkan dalam moda transportasi yang terintegrasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) yaitu Trans Musi dan Damri.
Integrasi antar moda ini tidak hanya mempermudah arus transportasi masyarakat, tapi sekaligus menghemat biaya khususnya bagi para mahasiswa.
“Proses integrasi ini membantu mahasiswa saat ingin berkuliah. Ini merupakan salah satu upaya mengenalkan budaya menggunakan transportasi massal kepada kalangan milenial, terutama mahasiswa,” ujar Budi Karya saat menghadiri launching satu harga integrasi LRT Sumsel-Bus Damri di Inderalaya, Senin (4/3).
Moda integrasi ini bisa dimanfaatkan para mahasiswa untuk rute LRT Sumsel hingga ke Stasiun DJKA di Jakabaring, Palembang. Setelah itu, mereka melanjutkannya dengan Bus Damri menuju kampus Unsri (Universitas Sriwijaya) di Inderalaya.
Integrasi LRT Sumsel – Bus Damri ini, mahasiswa cukup membayar Rp.7000 dimana tarif seharusnya yaitu Rp15.000, sisa dari tarif tersebut disubsidi oleh Kementerian Perhubungan. Untuk masyarakat umum juga diberikan subsidi, sehingga tarif yang berlaku adalah Rp10.000.
Tarif diatas berlaku untuk penumpang yang naik di stasiun-stasiun luar Bandara SMB II ke Inderalaya (Unsri) dan sebaliknya.
Sedangkan, penumpang yang naik dari Stasiun Bandara SMB II diberlakukan tarif tiket yang berbeda. Tarif yang berlaku saat ini, naik LRT Sumsel dari Stasiun Bandara SMB II sampai Stasiun DJKA itu sebesar Rp10.000 harga ini belum termasuk tarif bus damri menuju Inderalaya.
LRT menempuh jalur sepanjang 23,4 km dilengkapi 13 stasiun dan 8 rangkaian kereta, membentang dari Bandara Sultan Mahmud Badarudddin II hingga Jakabaring. Pengalaman menggunakan LRT Sumsel ini juga sempat dirasakan oleh aktor dan presenter Sahrul Gunawan.
Berdasarkan pada pengalamannya, Dia mengimbau dan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan LRT sebagai transportasi yang sangat nyaman. Pasalnya, LRT bisa mengurangi kemacetan.
Dalam Rangkaian acara sosialisasi “PayoNaik LRT”, Budi Karya juga menyambangi Universitas Sriwijaya Inderalaya untuk berdialog dengan mahasiswa yang bertajuk Anten-anten dengan Menhub RI dan Anggota I BPK RI dengan tema “Gaya HidupBertransportasi Modern Millenials".
Gubernur Sumsel, Herman Deru yang turut hadir dalam agenda, mengatakan dalam waktu dekat akan membuat peraturan daerah yang mewajibkan PNS menggunakan angkutan umum, hal ini juga sebagai suatu langkah maju percepatan dalam pemanfaatan.
"Nanti kita akan ada satu hari dalam satu bulan seluruh jajaran pemerintahan untuk menggunakan moda transportasi umum. Jadi tidak ada lagi parkir kendaraan di kantor pemerintah," ucapnya.
Begitupun dengan Rektor Universitas Sriwijaya, Anis Assegaf, yang juga turut member tanggapan positif saat mengikuti diskusi.
"Anak mahasiswa sekarang sudah tidak perlu desak-desakan lagi di angkutan umum kalau mau ke kampus, dan harapannya semoga kedepan tidak menggunakan kendaraan pribadi lagi,” tegasnya.
Acara diskusi tersebut ditutup dengan penampilan Anji yang membawakan beberapa lagu pamungkas. Tak hanya menghibur. Anji juga menyerukan kepada anak muda Sumsel untuk mulai menggunakan moda transportasi umum.
"Kita harus bangga dengan adanya LRT pertama di Indonesia ini hadir di Palembang, apalagi sudah terintegrasi, saya tadi merasakan sendiri. Nyaman sekali. Ayo, teman-teman naik LRT ya," ujar Anji.