"Urusan izin-izin yang lain tanggung jawab sekda di kabupaten maupun provinsi. Tinggal bapak menunggu di rumah. Sehingga harapan kita investasi ini cepat bisa diselesaikan," harapnya yang disambut tepuk tangan meriah.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memamerkan potensi daerahnya melalui sebuah video. Dalam video itu ditunjukkan berbagai potensi terutama pariwisata di Jateng.
"Kami berharap potensi wisata di Jateng bisa dikerjasamakan dengan pemerintah Rusia. Terima kasih juga kepada Kemenpar yang selalu mempromosikan destinasi kami," kata Ganjar.
Senada dengan Ganjar dan Sri Sultan, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga mengungkapkan hal yang sama. Iwan mengatakan Sumbar memiliki daerah yang sangat berpotensi untuk berinvestasi.
"Kami memiliki banyak potensi. Kami memiliki potensial di hydropower, di industri kami memiliki banyak perkebunan kelapa sawit. Jadi saya ingin mengundang untuk mengunjungi Sumatera Barat," ujar Irwan.
Sementara itu, Deputy Minister of Trade and Industry of the Russian Alexey Gruzdev
menyambut baik lahirnya kerjasama Indonesia-Rusia. Dia pun berharap akan semakin banyak kerjasama yang terjalin antara Rusia dan Indonesia.
"Kita banyak sekali peluang tidak hanya di ekonomi, tapi juga di bidang, pariwisata, kebudayaan dan olahraga, karena kita punya banyak sekali kemiripan. Terutama olahraga. Indonesia dan Rusia itu sangat harmonis,"katanya.
Dalam acara ini, sejumlah MoU perdagangan juga ditandatangani. Misalnya perjanjian di bidang pariwisata oleh pengusaha Rusia dan pengusaha DIY hingga MoU pembangunan pabrik perusahaan Rusia dengan investasi sebesar 1 miliar Euro di Jateng.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi yang terjadi di Rusia. "Selamat untuk KBRI dan seluruh pemerintah daerah yang hadir di Rusia. Selamat berfestival, terus tingkatkan kunjungan wisatawan ke tanah air kita,"kata Menpar Arief Yahya.(*)