Sektor pariwisata Garut terus didorong melaju kencang. Berbagai langkah strategis digelar untuk memacu sektor tersebut. Salah satunya lewat diskusi lintas sektoral bertajuk Ngawangkong, Rabu (14/8). Digelar di Fave Hotel Garut, seluruh elemen dirangkul membahas langkah percepatan pariwisata Garut.
"Kita semua berkumpul menyatukan persepsi dalam membangun pariwisata Garut. Seluruh stakeholder kita undang. Dari mulai PHRI, ITGA, ICHA, AKAR, sesepuh pariwisata Garut, hingga Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah. Kita sepakat untuk melakukan akselerasi bersama demi memajukan pariwisata Garut," kata Kadisparbud Garut Budi Gan Gan yang juga hadir pada diskusi tersebut.
Budi menerangkan ada banyak percepatan yang dilahirkan dalam diskusi tersebut. Namun setidaknya ada empat point penting yang menjadi fokus utamanya.
Yang pertama adalah pembuatan paket wisata di Garut. Karena jelas modal Garut sangat besar. Deretan destinasinya sangat memukau. Dari mulai agrowisata, sport tourism, budaya, wisata belanja, hingga wisata alam. Deretan destinasi ini jika dikemas dalam sebuah paket yang baik jelas akan menyuplai wisatawan yang cukup besar ke Garut.
"Yang kedua kita akan mencoba meningkatkan length of stay wisatawan di Garut minimal 2 malam. Caranya dengan mengelar berbagai event menarik yang dapat menjadi referensi wisatawan untuk dikunjungi. Kita punya 123 event wisata selama tahun 2019. Ini akan kita maksimalkan untuk merayu wisatawan. Disamping itu paket yang akan kita jual pun akan kita set supaya wisatawan bisa tinggal lebih lama di Garut," terang Budi.
Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah pun ikut angkat bicara. Selain dua point diatas, Garut pun akan membuat peta pariwisata. Dengan itu diharapkan wisatawan akan semakin mudah mengatur jadwal liburannya di Garut. Disamping itu dengan peta wisata, wisatawan akan semakin mudah menuju destinasi yang akan dikunjungi.
"Saya lihat di Fave hotel ada peta wisata lengkap dengan berbagai destinasi dan jarak yang harus ditempuh wisatawan. Itu bagus untuk membantu wisatawan berkunjung. Nanti kita akan kemas sedemikian rupa sehingga wisatawan mudah membawanya. Distribusinya bisa melalui TIC dan juga penginapan dan hotel yang ada di Garut," paparnya.
Dengan seluruh konsep tersebut diharapkan Garut akan menjadi pintu masuk paket wisata Priangan Timur. Karena menurut Ferdiansyah, Garut memiliki keunggulan dibanding dengan daerah lainnya di Priangan Timur. Baik itu amenitas mau pun aksesibilitas.
"Kita akan maksimalkan bersama. Saya optimis jika ini kita keroyok bersama maka percepatan dapat segera kita lakukan," imbuh Ferdiansyah.
Terpisah, Bupati Garut Rudy Gunawan kembali menyatakan komitmennya dalam menjadikan pariwisata sebagai leading sektor pembangunan Garut. Karena jelas pariwisata menjadi cara cepat mengangkat perekonomian daerah. Disamping itu potensi yang dimiliki Garut sangat besar untuk dikembangkan.
"Kita akan terus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada. Baik itu di daerah maupun di pusat lewat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan juga DPR RI. Komitmen Garut sudah jelas dalam memajukan sektor pariwisatanya. Ini sudah kita masukkan dalam program pembangunan daerah," papar Bupati Rudy.
Keseriusan Garut mendorong sektor pariwisatanya membuat Menteri Pariwisata Arief Yahya sumringah. Menurutnya diskusi ini merupakan sebuah jawaban dari seriusnya seluruh stakeholder pariwisata Garut untuk memajukan pariwisata Garut.
"Ini luar biasa. Sepertinya laju pariwisata Garut semakin berkembang pesat. Seluruh stakeholder sudah mengerti pariwisata adalah leading sektor ekonomi. Semua berkolaborasi, maju bersama mendorong sektor pariwisata. Imbasnya, pariwisata Garut akan semakin kencang berlari. Pokonya rugi kalau tidak menjadikan pariwisata sebagai core pembangunan daerah. Karena saat ini pariwisata telah ditatapkan sebagai core ekonomi bangsa oleh Presiden Joko Widodo," ucap Menpar Arief Yahya. (*)