TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar Pekan Olahraga Tradisional Nasional (Potradnas) VII Tahun 2019 di kompleks Stadion Sultan Agung Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 25-28 Oktober 2019. Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat semakin membudayakan olahraga tradisional.
"Tujuan kita bukan kompetisi, namun mengupayakan semakin meluasnya olahraga tradisional yang bisa dilakukan dan dinikmati masyarakat," kata Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Raden Isnanta di sela membuka Potradnas 2019 di Bantul, Sabtu.
Baca: Senam Massal yang Digelar ORHIBA dan Kemenpora Dibanjiri Peserta
Olahraga tradisional yang makin banyak dilakukan masyarakat berarti akan mendongkrak derajat kebugaran jasmani, karena sering melakukan gerak. Namun, ajakan itu tidak hanya olahraga tradisional, tapi olahraga yang lain.
Isnanta berharap ke depan agar semakin meriah di daerah-daerah juga dilakukan pekan-pekan olahraga tradisional, kemudian atlet terbaik dapat dikirim untuk ikut pekan olahraga tingkat nasionalnya.
Event POTRADNAS merupakan agenda rutin Kemenpora setiap dua tahun sekali dengan melombakan olahraga tradisional milik nasional, sehingga pada event ke-7 ini yang dilombakan adalah olahraga tradisional yang sudah dibakukan.
Baca: Yusup Suparman: Kemenpora Segera Wujudkan Misi Presiden Tingkatkan SDM Hadapi Persaingan
Potradnas 2019 yang diikuti kontingen dari 24 provinsi dan beberapa kabupaten/kota di Indonesia tersebut mempertandingkan lima cabang olahraga, yaitu hadang atau gobag sodor, dagongan, egrang, sumpitan, dan terompah panjang. (*)